Kamis, 12 September 2013

KEPADA SIAPAKAH KITA MENGABDIKAN DIRI ?

Pengabdian kita tidak lain adalah kepada kesatuan Kawula-Gusti tadi. Dan ini berarti kepada keselamatan dan kebahagiaan keluarga selengkapnya. "AKU" dan "KITA"  disini bersatu padu melebur menjadi satu. 

Persatu- paduan ini dimungkinkan, dan harus menjadi realita sepenuhnya karena adanya petalian batin di dalam keluarga, yang berdasarkan cinta kasih yang suci murni. Suatu cinta kasih yang tidak dipaksakan, akan tetapi timbul dengan sendirinya di dalam hidup keluarga.

Rusaknya hubungan suatu keluarga manakala yang satu merasa lebih dari yang lainnya dan umumnya terjadi karena merasa hidupnya lebih sukses, harta bendanya lebih dari yang lain, yang akhirnya timbul rasa kesombongannya, egonya muncul, sehingga apabila ada keluarga yang datang kepadanya, merasanya akan membuatnya repot atau akan menyusahkannya, atau akan memberatkan atau membebaninya. Padahal kedatangan keluarganya itu murni hanya ingin bertemu, bersilaturahim kepadanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar