Jumat, 24 Januari 2014

FITNAH ADALAH PERBUATAN KEJI BAGIAN TERAKHIR



BAHAYANYA FITNAH BAGI MANUSIA  BAGIAN KE IV ( BAGIAN TERAKHIR )

Bagaimanakah caranya untuk menanggulangi penyakit fitnah itu ? Rasulullah saw telah menganjurkan kepada kita semua untuk menyegerakan berbuat amal kebajikan, amal soleh. Jangan menunggu dan membuang waktu. 

Selagi ada kesempatan, jangan dibuang percuma. Isilah kesempatan itu untuk beramal saleh. Apalagi amal saleh yang sifatnya wajib, sedangkan yang sifatnya sunnahpun jangan sampai dilalaikan. Kesemuanya itu merupakan bekal bilamana datang masa yang penuh dengan fitnah dunia. Amal saleh merupakan benteng iman seseorang. Semakin banyak amal salehnya maka akan semakin kuat pula imannya.

Bagi orang yang ingin berbuat amal saleh tidak ada batasan umur, siapapun bisa melakukannya. Bahkan sebaiknya semenjak kecil harus sudah dilatih menjalani amal saleh, berpuasa Ramadhan,membantu kedua orang tua, belajar dsb. Jadikan semua itu untuk pembiasaan di dalam kehidupan sehari-hari.  Sehingga begitu anak-anak itu sudah cukup dewasa ( akil baligh ) tidak perlu ditegur lagi, tinggal kita orang tua mengadakan pengawasan.

Mari kita tengok di sekitar kita, banyak yang kita jumpai orang mengaku beragama Islam, namun mereka tidak aktif menjalankan kewajiban-kewajibannya, apalagi mengerjakan ibadah-ibadah sunnah. Apabila mereka ditanya, mereka selalu menjawab dengan santai, “ Ah nanti saja kalau sudah tua “. 

Bahkan pernah kami bertemu dengan seorang teman yang dulunya aktif menjalankan shalat. Tetapi setelah lama kami berpisah ternyata kepribadiannya berubah total. Dia sudah tidak aktif lagi menjalankan shalat, bahkan shalat Jum’at pun sudah jarang dijalankan kecuali pada waktu-waktu tertentu bila ada waktu luang.


 Mengapa dia telah meninggalkan kewajiban agamanya ? Setelah kami telusuri ternyata dia terlalu sibuk bergerak dalam usaha bisnis. Sungguh kasihan benar dia, karena kemajuan usaha bisnisnya , sampai dia lupa karena terbuai oleh kemilaunya dunia. 

Masih beruntung kalau dia segera insyaf sebelum ajal tiba. Dan celakalah dia apabila saat ajal menjemput, keadaannya masih dalam kekafiran, dan bahkan semakin kafir.

FITNAH ADALAH PERBUATAN KEJI BAGIAN III


BAHAYANYA FITNAH BAGI MANUSIA  BAGIAN  KE  III

Andaikata kita semua menyadari bahwa selama ini yang telah kita lakukan salah, maka pastilah akan terfikirkan, danh akan berfirkir panjang serta berhati-hati dalam menjalani hidup ini agar tidak terperoksok ke juranhg kesesatan dan yang akan membuat Allah melaknatnya atau murka kepadanya.

Dan Rasulullah juga jauh-jauh sudah memperingatkan kita semua dengan sabdanya, “ Inna mimmaa akhoofu ‘alaikum ba’dii maa yuftahu ‘alaikum min zahrotid dunyaa waziinatihaa “ yang artinya , “ Sesungguhnya di antara yang paling aku khawatirkan atas kalian sepeninggalku nanti adalah terbuka lebarnya kemewahan dan keindahan dunia. ( HR Bukhari dan Muslim )

Sungguh kekhawatiran Rasulullah saw ini tentang manusia di akhir zaman yang tebius oleh kesenangan duniawi oleh permainan dan senda gurau duniawi bukan dibuat-buat, akan tetapi pasti akan terjadi. Sekarang mari kita lihat terutama pada diri kita sendiri, lalu ke tetangga di sekitar kita, lalu di lingkungan dimana tempat kita bekerja, ataupun di masyarakat luas.

Sungguh cobaan ini sudah menyangkut keimanan seseorang. Hilangnya keimanan seseorang merupakan musibah yang sangat besar, dimana kalau terus dibiarkan akan menyebabkan orang akan mengalami kesengsaraan yang luar biasa beratnya kelak di akhirat. Dan di duniapun orang penyebar fitnah pasti akan banyak musuhnya. Ingat kemewahan dan kesenangan dunia ini ada batasnya, sedangkan kesengsaraan di akhirat tidak berbatas, selama-lamanya di dalam neraka.

Termasuk murtadnya ( berpindah agama dari agama Islam ke agama yang selain Islam ) seseorang memang banyak yang berlatar belakang karena duniawi. Orang-orang yang semacam ini telah banyak termakan oleh fitnah keduniaan, sehingga dapat dikatakan sebagai orang-orang yang telah membeli kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat.

Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 86 yang berbunyi :
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآخِرَةِ ۖ فَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنصَرُونَ [٢:٨٦]
These are the people who buy the life of this world at the price of the Hereafter: their penalty shall not be lightened nor shall they be helped.


Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan ( kehidupan ) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.

Kamis, 23 Januari 2014

FITNAH ADALAH PERBUATAN KEJI BAGIAN KE I


BAHAYANYA FITNAH BAGI MANUSIA  BAGIAN  KE  I

Fitnah merupakan ucapan atau kata-kata yang tujuannya menjelek-jelekkan orang lain sehingga oaring yng difitnah itu menjadi ternoda atau merugikan kehormatannya. Fitnah adalah suatu kebiasaan yang sering dilakukan oleh orang-orang yang tidak punya tanggung jawab karena ada masud dan tujuan tertentu.

Darimana timbulnya fitnah itu ? Munculnya fitnah adalah dari dorongan hawa nafsu atau ambisi yang telah ditiupkan oleh setan. Fitnah hanya tumbuh subur dan berkembang di dalam hati orang-orang yang besar ambisiusnya. Dan dengan fitnah itulah dia nodai nama baik seseorang atau menjatuhkan kehormatan seseorang.

Apabila fitnah sudah termakan oleh banyak orang, maka pastilah akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh si korban ( orang yang difitnah tersebut ). Dan bagi orang yang terkena fitnah , akan menjadi bingung karena apa yang disampaikan kepadanya itu sungguh dia tidak melakukannya sama sekali. Bagi orang yang tekena korban fitnah nama baiknya akan ternoda, kehormatannya menjadi tercemar dan harga dirinyapun jatuh di mata masyarakat.

Seorang tukang fitnah itu biasanya sangat pandai berbicara. Dia bisa meyakinkjan orang lain agar apa yang disampaikannya itu bisa dipercaya. Apabila yang difitnah itu seorang pimpinan atau pemuka masyarakat, maka jatuhlah kepemimpinannya dan masyarakatpun mulai tidak mempercayainya. Apabila yang difitnah itu guru maka akan hlanglah wibawa guru tersebut. Apabila yang tertimpa fitnah itu pada suami istri, maka akan goncanglah kehidupan rumah tangga mereka. Sungguh besar sekali bahaya daripada fitnah, dan kalau tidak tahan bisa menimbulkan pembunuhan. 

Sebagaimana firman Allah di dalam QS Al Baqarah ayat 191 yaitu :
ۚ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ
Yang artinya , “ Dan fitman itu lebih besar bahayanya daripada pembunuhan “
Karena kejamnya bahaya fitnah maka umat Islam diperingatkan oleh Allah agar tidak melakukan fitnah. Dan bagi sapa saja yang berbuat fitnah akan diancam dengan siksa yang pedih oleh Allah.

Allah swt berfirman di dalam QS Al Anfal ayat 25 yaitu
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَّا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ [٨:٢٥]
Yang artinya, “ Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya .

APAKAH ITU AMANAT ? BAGIAN KE V ( TERAKHIR )


AMANAT   AMANAT   AMANAT  OH   AMANAT  BAGIAN  KE  V ( BAGIAN TERAKHIR )

Mengapa seorang pemimpin dikatakan pengkhianat terbesar ? Karena dia sebagai pemimpin melalaikan, menyepelekan, menyia-nyiakan bahkan meninggalkan yang sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawabnya, sehingga semua urusan menjadi terlantar dan sia-sia.

Oleh karena itu janganlah menyia-nyiakan dan menyalah gunakan kedudukan yang diberikan untuk menarik keuntungan pribadi atau keluarga familinya, karena kenyang dari harta yang seharusnya menjadi hak umum itu merupakan suatu pelanggaran.

Memang sudah wajar bagi para pekerja, karyawan, pegawai pemerintah atau swasta itu mendapatkan imbalan gajih sebagai penghasilan dang anti rugi atas jerih payahnya. Akan tetapi apabila berusaha mencari tambahan gajih atau upah dengan jalan penyelewengan adalah usaha yang haram atau dilarang oleh Allah dan RasulNya.

Rasulullah saw bersabda, “ Barangsiapa yang kami angkat menjadi  karyawan untuk mengerjakan sesuatu, dan kami beri upah menurut semestinya, maka apa yang dia ambil lebih dari upah yang semestinya, maka itu namanya korupsi. ( HR Abu Dawud )

Demikianlah kiranya arti daripada amanat. Marilah kita semua menjaga amanat Allah dan melaksanakannya dengan baik dan benar, termasuk panca indera kita, harta benda kita, pekerjaan yang kita tekuni setiap harinya dan keluarga kita, juga agama yang kita anut dan yakini. Karena kesemuanya itu merupakan titipan Allah yang sangat berharga bagi kita dan nilainya sangat tinggi di sisi Allah apabila kita dapat melaksanakannya dengan ikhlas karena Allah guna mendapatkan ridonya Allah.

Apabla kita duji dan dicoba oleh Allah dengan kekurangan, janganlah mudah gelisah dan mengira bahwa milik kita pribadi telah dicabut, padahal Allah lebih berhak berbuat sesuatu yang telah diberikannya kepada kita.


Sungguh alangkah hinanya apabila di antara kita setelah dikaruniai Allah dengan berbagai macam kenikmatan, keselamatan, perlindungan, bantuan, berkecukupan, kasih sayang yang kesemuanya itu sudah menjadi hak kita , lalu kita melalaikan kewajibannya yaitu untuk melaksanakan ibadah yang telah diperintahkan kepada kita, bahkan lebih banyak berbuat maksiat. Padahal semua nikmat Allah itu hanyalah merupakan amanat dan cobaan belaka.

APAKAH ITU AMANAT ? BAGIAN KE IV


AMANAT   AMANAT   AMANAT  OH   AMANAT  BAGIAN  KE  IV

Setiap manusia besar maupun kecil, lelaki maupun wanita, tuan atau pelayan, seluruhnya itu adalah pemimpin yang memikul tanggung jawab di pundaknya masing-masing dan di akhirat nanti harus bisa dipertanggung jawabkan di hadapan Allah.

Apabila setiap orang dapat melaksanakan tanggung jawab dengan baik dan berpengaruh besar bagi masyarakat , bangsa dan Negara, maka di akhirat akan mendapatkan hisab ( perhitungan amal ) dengan mudah dan mendapatkan pahala di sisi Allah.

Sebaliknya apabila setiap orang berkhianat terhadap tanggung jawabnya, maka pasti akan membawa kerusakan dan kehancuran bagi masyarakat dan Negara. Dan di akhirat kelak akan mendapatkan hisab yang sulit dan siksaan yang berat di neraka.  Meskipun di dunia dia masih bisa lolos dari kekuasaan hukum manusia ( hukum Negara ).

Agar amanat bisa terpenuhi , hendaknya manusia berlomba-lomba menunaikan tugasnya dengan tuntas dan mengerahkan kesungguhannya yang terbaik dalam menyempurnakan amanat yang dijunjung tinggi. Hendaknya manusia ikhlas bekerja dan suka memperhatikan hak-hak manusia yang dipercayakan kepadanya.

Bagi yang menyepelekan tugas, meremehkan, dan melalaikannya di dalam kehidupan golongan dan lingkungan, maka akan mengancam kehancuran bangsa secara keseluruhan. Khianat yang paling buruk adalah khianata kepada agama dan kepada kaum muslimin serta khianat yang mengancam keselamatan Negara.

Rasulullah saw bersabda, “ Apabila Allah telah mengumpulkan orang-orang yang pertama dan yang akhir, maka nanti pada hari kiamat, maka dinaikkanlah bendera bagi masing-masing pengkhianat agar dapat diketahui. Lalu dikatakan, “ Inilah pengkhianat si fulan “ ( HR Bukhari )

Rasulullah saw juga bersabda, “ Setiap penipu mempunyai tanda yang ditancapkan di pantatnya, setinggi tipuannya. Ingatlah tiada penipu yang lebih besar dari pada pemimpin rakyat. ( HR Muslim ).

APAKAH ITU AMANAT ? BAGIAN KE III


AMANAT   AMANAT   AMANAT  OH   AMANAT  BAGIAN  KE  III

Seorang suami sebagai pemimpin keluarga seperti halnya kedudukan seorang pemimpin dalam masyarakat. Maka dia harus  mampu memelihara , membina, membimbing  seluruh pribadi dalam keluarga, harus bisa berbuat adil ( tidak boleh membeda-bedakan ) di antara mereka, mengusahakan sumber penghasilan sebanyak-banyaknya ( tapi harus yang halal ), agar keluarganya bisa hidup sejahtera penuh dengan keberkahan, bisa hidup tenang dan damai artinya dapat melaksanakan amanat Allah dengan baik.

Termasuk juga dengan memberikan pendidikan bagi anak-anaknya baik pendikan ilmu pengethuan dan teknologi maupun ilmu agama, agar kelak  bisa menjadi generasi muda yang akhlaknya terpuji, utama dan mulia.
Seorang istripun sama. Dia adalah seorang pemimpin dalam rumah tangga suaminya . Maka seorang istri wajib mampu mengatur rumah tangganya dengan baik, mengatur kehidupan dan berusaha membahagiakan seluruh keluarga agar tercipta suatu ketenangan dan ketentraman keluarganya. Apabila ada keluarganya yang sakitdan lemah maka dia wajib menungguinya.

Dia harus mampu mendidik anak-anaknya yang masih kecil, memberikan pelayanan kepada anak-anaknya yang membutuhkannya.  Dia harus mampu menghemat dalam mengeluarkan nafkah hidup agar menjauhkan keluarga dari tindakan berhutang serta terhindar dari kemiskinan dan penderitaan hidup.

Bagaimanakah halnya dengan pembantu ? Pembantu juga sama . Dia adalah pemimpin yang harus bertanggung jawab tentang harta majikannya. Dia harus bisa menjaga harta tersebut dengan baik seperti menjaga hartanya sendiri. Kenapa dia harus seperti itu ?

Karena dia juga diberi makan, minum, berpakaian dan mendapatkan upah dari harta tersebut. Pembantu dilarang mengkhianati majikannya dalam harta, anak atau istri majikannya. Dia juga harus mampu memberikan nasihat kepada majikannya dalam persoalan tang berkaitan dengan tugasnya.

Lalu bagaimanakah dengan anak ? Anakpun sama. Dia adalah pemimpin yang harus ikut bertanggung jawab tentang harta orang tuanya. Hendaknya harta tersebut dipelihara, jangan disia-siakannya, apalgi mengkhianatinya atau mencurinya. Karena harta orang tuanya berarti hartanya juga.

Kalau sang anak mampu, dia bisa membuat rencana agar harta orang tuanya itu bisa berkembang pada masa-masa mendatang. Apabila sang anak oleh orang tuanya dikirim untuk belajar di luar kota, maka tunaikanlah tugas itu dengan sebaik-baiknya dan di dalam mengajukan kebutuhan hidupnya  selama di luar kota janganlah menipu orang tuanya, ajukan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.


Apa yang telah disampaikan  itu hanya contoh sebagian kecil saja, yang sebenarnya masih banyak lagi amanat antara hak dan kewajiban yang harus dipenuhi, yang harus dilaksanakan, baik secara pribadi, di lingkungan keluarga, agama , masyarakat , bangsa dan Negara. 

APAKAH ITU AMANAT ? BAGIAN KE II


AMANAT   AMANAT   AMANAT  OH   AMANAT  BAGIAN  KE  II

 Rasulullah saw bersabda, “ Kamu sekalian pemimpin dan kamu sekalian  akan dimintai pertanggungan jawabnya tentang apa yang kamu pimpinnya, imam ( pejabat apa saja ) adalah pemimpin dan dia akan dimintai pertanggungan  jawabnya tentang apa yang dipimpinnya, orang laki-laki ( suami ) adalah pemimpin dalam lingkungan keluarganya,  dan dia akan ditanya tentang apa yang dia pimpin. Orang perempuan ( istri ) juga pemimpin dalam mengendalikan rumah tangga suaminya, dan dia juga akan ditanya tentang apa yang dia pimpinnya, dan pembantu rumah tangga juga pemimpin dalam mengawasi harta benda majikannya, dan dia juga akan ditanya tentang apa yang dia pimpinnya . ( HR Bukhari )

Dari hadits ini kita dapat penjelasan bahwa setiap manusia di dalam kehidupan sehari-harinya akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah. Tanpa terkecuali  besar atau kecil, kaya atau miskin pejabat atau rakyat, kyai atau santri, lelaki atau wanita semuanya harus bertanggung jawab atas amanat yang telah dipikulkan di pundaknya, agar amanat tersebut harus dilaksanakan dengan baik sesuai dengan aturan Allah dan RasulNya.

Di tingkat manapun yang namanya seorang pemimpin harus bertanggung jawab terhadap daerah ( wilayah ) kekuasaannya. Dia wajib menegakkan keadilan ,tidak boleh membeda-bedakan, yang salah katakan salah dan yang benar katakan bahwa itu benar, harus mengembalikan hak bagi pemiliknya, harus menghormati kemerdekaan rakyatnya, dalam berbagai macam persoalan, harus bermusyawarah dengan rakyatnya, harus mau mendengarkan saran dan kritik rakyatnya demi perbaikan roda pemerintahannya.

Seorang pemimpin harus berusaha untuk memakmurkan rakyatnya, mengusahakan atau membuka lapangan kerja bagi rakyatnya agar tidak ada yang menganggur, harus membuatkan jalan agar roda perekonomian jadi  lancar.

Seorang pemimpin harus  berani mencegah tindak pidana dan perdata di kalangan rakyatnya, harus berusaha memberantas tempat-tempat pelacuran dan perjudian dan tindakan – tindakan lain yang tujuannya untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa dan menyelamatkannya dari jurang kehancuran.

Allah tidak akan menghancurkan suatu negeri manakala penduduknya penduduknya itu orang-orang  yang saleh sebagaimana firman-Nya di dalam QS Huud ayat 117 yaitu :
وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ [١١:١١٧]
Nor would thy Lord be the One to destroy communities for a single wrong-doing, if its members were likely to mend.


Oleh karena itu para pemimpin semuanya baik pemimpin kecil atau besar, para pejabat, para kyai atau ulama terutama yang tukang berdakwah akan dimintai pertanggung jawabannya oleh Allah apa yang telah mereka kerjakan selama berada di dunia. Maka jika ingin selamat, laksanakan tugas yang telah diamanatkan itu dengan bsik dan benar sesuai dengan kitab Al Qur’an dan tuntunan  Hadits Rasulullah saw. Karena hanya itulah aturan main, pedoman hidup dan tuntunan hidp yang baik dan benar. Jangan sampai tergoda oleh rayuan setan dan iblis, jangan sampai terpengaruh oleh uang atau imbalan yang nilainya tidak seberapa dibandingkan pahala Allah.

APAKAH ITU AMANAT ? BAGIAN KE II



AMANAT   AMANAT   AMANAT  OH   AMANAT  BAGIAN  KE  II

 Rasulullah saw bersabda, “ Kamu sekalian pemimpin dan kamu sekalian  akan dimintai pertanggungan jawabnya tentang apa yang kamu pimpinnya, imam ( pejabat apa saja ) adalah pemimpin dan dia akan dimintai pertanggungan  jawabnya tentang apa yang dipimpinnya, orang laki-laki ( suami ) adalah pemimpin dalam lingkungan keluarganya,  dan dia akan ditanya tentang apa yang dia pimpin. Orang perempuan ( istri ) juga pemimpin dalam mengendalikan rumah tangga suaminya, dan dia juga akan ditanya tentang apa yang dia pimpinnya, dan pembantu rumah tangga juga pemimpin dalam mengawasi harta benda majikannya, dan dia juga akan ditanya tentang apa yang dia pimpinnya . ( HR Bukhari )

Dari hadits ini kita dapat penjelasan bahwa setiap manusia di dalam kehidupan sehari-harinya akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah. Tanpa terkecuali  besar atau kecil, kaya atau miskin pejabat atau rakyat, kyai atau santri, lelaki atau wanita semuanya harus bertanggung jawab atas amanat yang telah dipikulkan di pundaknya, agar amanat tersebut harus dilaksanakan dengan baik sesuai dengan aturan Allah dan RasulNya.

Di tingkat manapun yang namanya seorang pemimpin harus bertanggung jawab terhadap daerah ( wilayah ) kekuasaannya. Dia wajib menegakkan keadilan ,tidak boleh membeda-bedakan, yang salah katakan salah dan yang benar katakan bahwa itu benar, harus mengembalikan hak bagi pemiliknya, harus menghormati kemerdekaan rakyatnya, dalam berbagai macam persoalan, harus bermusyawarah dengan rakyatnya, harus mau mendengarkan saran dan kritik rakyatnya demi perbaikan roda pemerintahannya.

Seorang pemimpin harus berusaha untuk memakmurkan rakyatnya, mengusahakan atau membuka lapangan kerja bagi rakyatnya agar tidak ada yang menganggur, harus membuatkan jalan agar roda perekonomian jadi  lancar.

Seorang pemimpin harus  berani mencegah tindak pidana dan perdata di kalangan rakyatnya, harus berusaha memberantas tempat-tempat pelacuran dan perjudian dan tindakan – tindakan lain yang tujuannya untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa dan menyelamatkannya dari jurang kehancuran.

Allah tidak akan menghancurkan suatu negeri manakala penduduknya penduduknya itu orang-orang  yang saleh sebagaimana firman-Nya di dalam QS Huud ayat 117 yaitu :

وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ [١١:١١٧]
Nor would thy Lord be the One to destroy communities for a single wrong-doing, if its members were likely to mend.


Oleh karena itu para pemimpin semuanya baik pemimpin kecil atau besar, para pejabat, para kyai atau ulama terutama yang tukang berdakwah akan dimintai pertanggung jawabannya oleh Allah apa yang telah mereka kerjakan selama berada di dunia. 

Maka jika ingin selamat, laksanakan tugas yang telah diamanatkan itu dengan baik dan benar sesuai dengan kitab Al Qur’an dan tuntunan  Hadits Rasulullah saw. Karena hanya itulah aturan main, pedoman hidup dan tuntunan hidup yang baik dan benar. Jangan sampai tergoda oleh rayuan setan dan iblis, jangan sampai terpengaruh oleh uang atau imbalan yang nilainya tidak seberapa dibandingkan pahala Allah.

APAKAH ITU AMANAT ? BAGIAN KE I



AMANAT   AMANAT   AMANAT  OH   AMANAT  BAGIAN  KE  I

Semua makhluk ciptaan Allah masing masing memegang amanat, bukan manusia saja, termasuk alam semesta seiisinya njuga memegang amanat Allah. Bumi memegang amanat Allah, dia harus rela diinjak-injak oleh semua makhluk Allah yang berada di atasnya, lalu harus menumbuhkan berbagai macam tetumbuhan untuk kebutuhan makhlukNya, termasuk harus rela menampung air hujan yang turun dari langit.

Air juga memegang amanat Allah. Dia harus rela diminum oleh makhlukNya, mau dibakar dengan api untuk dimasak di dapur untuk bikin kopi panas, juga untuk bersuci sebelum shalat, juga untuk membersihkan pakaian yang kotor dll. Angin juga memegang amanat Allah. Dia harus mau dihirup oleh makhlukNya agar bisa hidup, juga untuk mendorong awan ke tempat yang dikehendaki Allah dan merubahnya menjadi hujan.   Dan masih banyak lagi termasuk api, bulan,bintang, matahari dsb.

Kita juga sebagai manusia yang dinyatakan sebagai khalifah Allah di muka bumi ini, banyak sekali mengemban amanat dan tanggung jawab kepada Allah dalam hubungannya dengan apa yang dinamakan “ HABLUM MINALLAH dan HABLUM MINANNAAS “. Selain dari itu juga seluruh anggota tubuh kita mengemban amanat Allah.

Allah swt berfirman di dalam QS An Nisaa ayat 58 yaitu :

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا [٤:٥٨]
Allah doth command you to render back your Trusts to those to whom they are due; And when ye judge between man and man, that ye judge with justice: Verily how excellent is the teaching which He giveth you! For Allah is He Who heareth and seeth all things.

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kamu. Sesungguhnya Allah Meha Mendengar lagi Maha Melihat.

Definisi daripada amanat adalah segala hak yang dipertanggung jawabkan kepada seseorang, baik hak-hak itu milik Allah ( haqqulaah ) maupun ham hamba ( haqqul adam ) baik berupa pekerjaan maupun perkataan dan kepercayaan hati.

Amanat itu melengkapi segala yang dipertaruhkan kepada kita, yakni amanat harus kita pelihara, kita laksanakan dan kita layani, baik berupa kehormatan, harta maupun  berupa sesuatu yang lain termasuk keluarga dan saudara. Juga seluruh anggotab tubuh kita, misalnya mulut amanatnya untuk makan ,minum dan bicara. Makanlah makanan yang halal, minumlah yang dianjurkan Allah, jangan minum khamar dan jangan bicara yang tidak disukai Allah dsb.

Dalam pandangan Islam pengertian amanat itu cukup luas. Amanat melambangkan berbagai macam arti, tetapi kesemuanya itu bergantung kepada perasaan manusia yang diberi kepercayaan memegang amanat tersebut, mau melaksanakannya atau tidak.

Islam mengajarkan kepada pemeluknya agar memiliki hati kecil yang bisa melihat, bisa menjaga dan memelihara hak-hak Allah dan amal manusia yang berlebihan. Islam mewajibkan kaum muslimin agar berlaku jujur dan dapat dipercaya, mengerti kewajibannya dan harus mau mempertanggung jawabkan apa yang telah diperbuatnya kepada Allah.

 Sebagaimana firman Allah di dalam QS Huud ayat 117 yaitu

وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ [١١:١١٧]

Nor would thy Lord be the One to destroy communities for a single wrong-doing, if its members were likely to mend.


Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang orang yang berbuat kebaikan.

Senin, 06 Januari 2014

APAKAH YANG DIMAKSUD IBADAH ?



APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN IBADAH ?

Ibadah adalah sebuah nama yang menghimpun dan mencakup semua amalan yang dicintai Allah dan diridoiNya baik ucapan maupun perbuatan. Allah akan mencatat amalan ibadah seseorang apabila sebelum melakukan sesuatu diniatkan ibadah kepadaNya dengan mengikuti tuntunan RasulNya ( tapi dengan catatan yang ikhlas karena Allah dan hanya untuk Allah ). Ibadah seseorang yang tahu apakah amalnya diterima atau tidak itu hanya Allah. Kenapa demikian ? Karena Allah tidak melihat bentuk rupa atau penampilan, Yang dilihat adalah niat hati orang tersebut itu apa ?

Jadi misalnya ada seseorang penceramah berdakwah kepada umat bagaimana ? Walaupun ceramahnya Okey banget, sangat menarik, pengunjungnya banyak, belum tentu itu baik menurut Allah. Kita tidak bisa menentukan bahwa dia itu baik, tapi kita juga tidak bisa menghakimi bahwa apa yang dilakukan itu jelek. Yang tahu itu hanya Allah. Tapi kan Dia itu seorang Habib. Katanya kalau yang namanya Habib itu ada keturunan dari Nabi Muhammad saw ? Rasulullah saw sendiri memberitahukan jangan membawa-bawa keturunan contoh walaupun Hasan Husain itu cucuku, Aisyah itu istriku, Khadijah itu istriku, tetap saja apabila ada dosa yang telah dilakukannya maka akan ditanggungnya sendiri, tidak bisa aku ( Nabi saw ) karena seorang Rasul lalu mereka mendapatkan jaminan dariku , semua itu urusan Alah.

Boleh saja kalian memperingati hari kelahiranku setiap tanggal 12 Maulid, tapi jangan yang berlebih-lebihan, dengan menghabiskan dana yang cukup banyak. Apakah arti semua itu ? Lebih baik dana itu berikan saja kepada Fakir, miskin, anak yatim dan kaum dhuafa’ yang lebih banyak membutuhkan. Atau dengan mengundang seorang mubaligh dengan memberinya dana cukup besar . Aturan siapakah itu ? 

Aku ( Rasul ) sendiri pernah ditegur Allah, mengapa mereka pada menjauhimu disebabkan karena engkau menyampaikan syiar agama Allah itu membebani mereka cukup berat ? Aku jawab bahwa aku hanya menyampaikan tugas seperti apa yang Allah amanatkan, aku tidak butuh imbalan apapun, kecuali dariMu Ya Allah ? Dan kepada penceramah dan pendakwah apakah kalian tidak takut terkena murkanya Allah ? Apakah kalian semua berani mempertanggung jawabkannya di hadapan Allah apa yang kalian lakukan, karena aku tidak menuntun seperti itu ? Karena jangan sampai Allah menegur aku, dikiranya aku yang mengajari mereka seperti itu ?


Seharusnya di bulan Maulid itu kalian banyak tafakur tentang diri kalian masing-masing, karena kalian telah bersaksi dan bersumpah di hadapan Allah bahwa aku ( Muhammad ) adalah utusan Allah ? Tahukan kamu aku itu diutus apa ? Kemudian sudah sejauh mana pelaksanaannya apakah kalian sudah melaksanakan apa yang aku sampaikan ? Malam dan siang aku selalu memikirkan kalian, mendoakan kalian agar kalian bisa selamat dan berbahagia di sisi Allah baik ketika kalian masih berada di dunia atau ketika kalian menghadap Allah. Karena tugasku adalah memberikan peringatan kepada kalian bagi yang tidak taat kepada Allah akan celaka, semoga ini dijadikan pembelajaran oleh kalian semua berkaitan bulan ini adalah bulan Maulid dan tanggal 12 Maulid itu merupakan hari kelahiranku. Semoga Allah membuka hati kalian dan sekaligus menyadarkan kalian yang selama ini  telah salah jalan.