Selasa, 31 Desember 2013

RENUNGAN DI AKHIR TAHUN 2013 DAN PERSIAPAN TAHUN 2014


Di penghujung tahun 2013 tutuplah segala kenangan yang pahit dan manis ,karena waktu yang berlalu tidak bisa ditarik atau diulang kembali, andaikata diulang pun hasilnya tidak akan sama.

Di penghujung tahun 2013 tutuplah segala kenangan yang pahit dan manis ,karena waktu yang berlalu tidak bisa diratik kembali. Pahit dimata manusia belum tentu pahit di mata Allah, bisa saja itu sesuatu yang sangat baik buat kita. Dan sebaliknya baik di mata manusia belum tentu baik di mata Allah, siapa tahu akan membawa bencana buat kita, atau menjerumuskan kita jurang yang dalam yang mengakibatkan kebinasaan kita.

Aku merasa sedih dan sangat sangat seih sedih sekali sudah diberi tambahan umur 1th sampai akhir 2013 belum bisa memberikan kado terbaik kepada Allah, belum bisa memberikan hadiah terbaik kepada Allah, belum bisa menyenangkan Allah.

Di penghujung tahun 2013 aku merasa sangat malu sekali sama Allah, karena selama perjalanan dari Januari sampai Desember 2013 yang banyak adalah ,keluhanku,kemarahan, jengkel, resah, gelisah, khawatir, yang selalu menggerogotiku, saking sibuknya dengan hal itu, lupa bersyukur atas limpahan berbagai macam karunia dan nikmatMu yang telah Engkau limpahkan pada ku. Padahal rasa syukur itu adalah salah satu perwujudan terima kasihku kepadaMu

Di pengujung tahun 2013 aku sangat takut sekali, karena dengan berakhinya th 2013 berarti usiaku sudah bertambah setahun lagi, dan otomatis keberadaanku di dunia ini semakin pendek. Dan aku sadar semua telah Allah berikan kepadaku, namun ada satu yang tidak yaitu kematian. Andaikan kematian itu datang kepadaku, aku takut dan bingung karena untuk persiapan itu masih belum ada, untuk bekal ke akhirat masih kosong. Aku sangat takut kena murka dan kutukan Allah, karena dianggap sebagai manusia yang tidak tahu diri, tidak tahu rasa berterima kasih kepada Nya.

Utk menghadapi pk 00.00 sebagai akhir dari 2013, dan awal 2014. seribu macam cara, segudang pendapat telah diperas utk persiapan tersebut. Sekarang kalau ada yg memberitahu kita bhw pk 00.00 malem ini kita akan didatangi malaikat pencabut nyawa, apakah yg hrs dipersiapkan untuk kita ?

Di peghujung akhir tahun ini sungguh banyak sekali musibah terjadi ada yg anaknya tenggelam, mati, ada yg tabrakan, kecelakaan berkendaraan, oleh karena itu berhatilah-hatilah, nyawa itu cuma satu, tidak ada gantinya, kesehatan itu mahal harganya, maka janganlah berlebihan dalam segala hal.

Jumat, 27 Desember 2013

ATURAN MAIN ORANG BERUMAH TANGGA MENURUT AGAMA



Di dalam pergaulan apabila dua orang hamba Allah lelaki dan wanita sedang melakukan pergaulan silaturahim dengan niat untuk saling penjajagan menuju ke satu titik ke jenjang pernikahan, maka keduanya saat itu sedang membuat sebuah perahu layar. Kalau ingin perahunya kuat, maka bahannya harus baik, dan lim dengan pakunya harus kuat supaya kapal tidak bocor. Artinya planningnya harus mateng, jalannya harus dengan cara yang baik, siapkan mental dan fisiknya , karena gelombang godaan , ujian dan cobaan di dalam berumah tangga itu pasti akan datang setiap detik. Tapi kalau fondasinya kuat, Insya Allah terpaan badai sebesar apapun, godaan seberat apapun akan runtuh.

Setelah keduanya berkomunikasi sebagai penjajagan dan persiapan segalanya yang mungin hanya beberapa hari, atau bulan atau tahun, maka terwujud suatu titik temu yang namanya pernikahan di hadapan petugas Kantor Urusan Agama. Disitulah keduanya mengucapkan janji setia, seia sekata untuk saling memegang amanah Allah dengan disaksikan oleh keluarga sanak family dan para undangan. Maka tutup lembaran lama dari keduanya. Karena tidak menutup kemungkinan keduanya telah banyak melakukan kesalahan dan kekeliruan, tapi juga kebaikan. Gantikan dengan lembaran yang baru, untuk menanta, meniti kehidupan yang baru, suci murni tanpa dipengaruhi oleh siapapun dan dari manapun, termasuk orang tua dan mertua. Karena rusaknya rumah tangga seseorang itu biasanya atau kebanyakan adanya orang ketiga yang turut campur dalam kehidupan rumah tangganya.

Seorang suami harus dan wajib menafkahi istri dan keluarga yang menjadi tanggungannya lahir dan batin. Maksudnya harus bertanggung jawab memberikan uang belanja setiap hari kepada istrinya menurut kemampuan yang dia miliki. Jangan sampai sang suami memberikan nafkah yangat minim, jauh dari kebutuhan yang dibutuhkan, sementara dia nya sendiri bermewah-mewahan atau makan enak di luaran, menyenangkan diri sendiri di luar rumah dengan menghambur-hamburkan dari penghasilan yang dia dapatkan. Sedangkan kalau di rumah dia pura-pura pusing, mengeluh, mengekspresikan dirinya bersandiwara agar sang istri merasa kasihan kepadanya. Ini sama saja dengan menzalimi dirinya sendiri. Dan hal ini akan berdapak buruk dalam kehidupan rumah tangganya.


Allah swt memperingatkan kepada para suami melalui firman-Nya di dalam QS At Thalaq ayat 7 yang artinya sebagai berikut , " Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dan harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan ( sekedar ) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.

لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ ۖ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللَّهُ ۚ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا ۚ سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا [٦٥:٧]

MEMBINA RUMAH TANGGA MENURUT ATURAN ALLAH



NIKAH , NIKAH, NIKAH OH NIKAH  -->Ucapan ini banyak muncul banyak muncul di kalangan remaja yang masih lajang dan sudah cukup usia untuk melakukan itu. Sungguh mudah diucapkan namun dibutuhkan kesabaran untuk menanti keputusan dari sang Penentu Jodoh yaitu Allah swt. Karena jodohnya seseorang itu hanya Dia yang tahu.

Pernikahan adalah merupakan salah satu sunnah Rasulullah saw. Anjuran beliau adalah segeralah menikah apabila telah sampai pada masanya dan ada kemampuan untuk itu. Dan semua itu tentunya atas izin Allah. Apabila Dia telah meridoi maka pernikahan akan terlaksana, dan dianggap keduanya telah mampu untuk menghadapi arus gelombang kehidupan di dalam berumah tangga.

Pernikahan itu mengandung faedah yang sangat besar sekali bagi kehidupan manusia. Disamping mereka ( suami istri ) untuk mempertahankan hidupnya juga ingin menumbuh kembangkan keturunannya.

Terciptanya pernikahan itu adalah untuk membentuk rumah tangga yang dilakukan oleh calon suami dan calon istri, dimana keduanya ingin hidup bersama dalam satu atap dan satu cita-cita dengan memegang peranan dan tanggung jawab menurut posisi dan fitrahnya masing-masing.

Rumah tangga akan mendapatkan kebahagiaan , tergantung kepada pelakunya, suami dan istri. Kebahagiaan akan bisa diraih apabila keduanya saling memegang peranan dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan posisi dan fitrahnya. Sebaliknya rumah tangga akan berantakan apabila salah satunya tidak bertanggung jawab dan mengingkari peranannya. Dan satu sama lain berjalan masing-masing, juga tidak saling mempercayai. Serta yang ditanamkan itu banyak kebohongan atau saling berdusta. Apalagi kalau sudah ada pihak ketiga yang turut campur dalam mengatur  rumah tangga mereka.


Untuk mencapai keberhasilan atau kebahagiaan di dalam rumah tangga, maka keduanya harus memiliki " mawaddah dan warahmah " sesuai dengan firman Allah di dalam QS Ar Ruum ayat 21 yaitu , " Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu sitri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan Nya diantaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir "

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ [٣٠:٢١]


Mawaddah artinya cinta atau hanya cinta saja yang menjadi ikatan karena pernikahan. Maka hubungan suami istri akan segera putus setelah keduanya merasakan kebosanan, kejenuhan, atau memasuki masa tua, di mana daya tarik cinta sudah tidak tidak terpencar lagi dari padanya. Maka dari itu Mawaddah  itu harus pula disertai dengan rahmah atau kasih sayang.


Kasih sayang inilah  yang bisa mengikat kedua suami istri hidup dalam suasana tenteram dan damai hingga memasuki usia tua bahkan sampai akhir hayat. Oleh sebab itu timbulnya kasih sayang itu bukan karena adanya bentuk jasmani yang menarik dan menawan, melainkan datang secara ghaib karena adanya ikatan batin yang erat.

Rabu, 25 Desember 2013

RENUNGAN AKHIR DESEMBER 2013



Desember 2013 yang merupakan penghujung akhir tahun tanpa terasa dengan berjalannya waktu yang selalu bergerak maju terus akan segera berakhir. Dan pasti akan disambut dengan awal tahun baru 2014.

Ya Allah seandainya apa yang telah kami lakukan selama perjalanan satu tahun di tahun 2013 terjadi banyak kekeliruan, maka maafkanlah kami. Apabila terlalu banyak kesalahan yang telah kami perbuat ,maka hapuskanlah. Apabla terlalu banyak dosa-dosa yang telah aku kerjakan, maka ampunilah, karena hanya Engkaulah yang bisa melakukan ini semua.


Ya Allah Ya Rabb, tambahkanlan kekuatan pada kami agar kami bisa melaksanakan segala perintahmu, tambahkanlah kesabaran pada kami agar kami bisa menghadapi ujian dan cobaanMu, tambahkanlah keyakinan kami agar tidak terpengaruh dengan hal-hal yang berbau kemusyrikan, kokohkan pendirian kami agar tidak terpengaruh oleh orang-orang yang senang berbuat zalim, teguhkan jiwa kai agar tidakgoncang oleh perkembangan alam dan zaman.

Ya Allah Ya Rabb, iadikan kami semua agar menjadi manusia yang beruntung yaitu tahun 2013 lebih baik dari tahun 2012. Dan maafkan kami karena di penghujung tahun 2013 kami belum bisa memberikan kado yang terbaik untukMu. Kami tidak ingin menjadi orang yang rugi yaitu tahun 2013 sama saja dengan tahun 2012. Dan maafkan kami karena selama ini masih banyak mengeluh, marah, jengkel, penasaran, mengaturMu bahkan memaksaMu hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup kami, sehingga kami krang mengucapkan rasa syukur kami terhadapMu. Kami tidak ingin menjadi orang yang celaka, yaitu tahun 2013 lebih buruk dari tahun 2012. Dan kami semakin lama semakin takut karena dengan bertambahnya usia kami, berarti umur kami makin pendek, kematian semakin mendekat, liang lahat semakin dekat, sementara bekal untuk persiapan semua itu masih kosong. Oleh karena itu bimbing kami, tuntun kami, beri kami petunjuk agar kami selalu berada pada jalanMu jalang yang berada dalam naungan ridoMu.

Sabtu, 21 Desember 2013

BUDI BAKTI SANG IBU PERTIWI



IBU  IBU  IBU  OH  IBU

Kita semua pastinya punya ibu kandung. Sekarang negri Indonesia itu ibunya siapa ? Apakah Ibu Negara atau Istri Presiden ?  Bukan, ibu dari negeri Indonesia ini adalah Ibu Pertiwi.

Dan di hari Ibu ini Ibu Pertiwi telah membaktikan dirinya sesuai dengan yang diamanatkan Allah kepadanya, yaitu layanilah anak penduduk negeri ini sesuai dengan kemampuan yang aku berikan kepadamu, Wahai Ibu Pertiwi.

Sang Ibu Pertiwi telah memberikan segalanya baik yang ada di mjuka bumi maupun yang ada di dalam bumi demi anak penduduk negeri ini. Dan kita sebagai anak penduduk negeri ini apa yang telah kita perbuat buat negeri ini. Negeri kita itu surganya dunia. Menanam sesuatu hanya asal nanam langsung jadi. Kekayaan alamnya sungguh luar biasa, baik yang ada di daratan maupun yang ada di lautan .Untuk siapakah semua itu dia berikan, Tidak lain adalah untuk anak penduduk negeri ini.
Akan tetapi tidak semua anak penduduk negeri ini baik, tapi tidak kurang juga adanya anak penduduk negeri ini yang merusak Ibu Pertiwi. Mereka mengeruk kekayaan yang dikandung oleh Ibu Pertiwi, yang hasilnya sebagai besar adalah untuk kepentingan pribadi ataupun golongannya sendiri. Dan Sungguh luar biasa pengorbanan Sang Ibu Pertiwi. Dia biarkan saja apa yang dilakukan anak penduduk negeri yang berbuat zalim kepadanya. Karena memang tugas yang diberikan Allah adalah melayani anak penduduk negeri ini, memberikan apa yang Ibu Pertiwi punya demi kebutuhan anak penduduk negeri ini.

Namun satu hal karena Ibu Pertiwi juga salah satu makhluk Tuhan Yang Maha Esa Penguasa seluruh alam semesta. Apapun yang diambil dari Sang Ibu Pertiwi kelak akan dimintai pertanggung jawabannya oleh Allah, seteguk air yang diminum, sesuap nasi yang dimakan, seiris buah yang dinikmati, semuanya akan ditanyakan, sungguh tidak ada yang terlewatkan sedikitpun.


Coba kita renungkan apa saja yang telah kita berikan, yang telah kita darma baktikan yang telah kita perjuangkan demi Sang Ibu Pertiwi ini yang sudah memberikan segalanya kepada kita semua atas seizing Allah , dari 22 Desember 2012 sampai dengan 22 Desember 2013.

Rabu, 18 Desember 2013

BAGAIMANAKAH MENDAPATKAN RAHMAT ALLAH ?



JALAN MENUJU RAHMAT ALLAH


Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah 2 : 218 yang artinya, " Hanya orang-orang yang beriman, yang berjihad di jalan Allah saja yang mengharapkan rahmat Allah "

Allah swt berfirman di dalam QS Al Anfal 8 : 72 yang artinya, " Orang-orang yang beriman, berhijrah dan berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah; yang memberi tempat tinggal dan menolong muhajirin, satu sama lain saling melindungi. Bagi yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak perlu dilindungi sampai mereka berhijrah. Andaikata mereka minta tolong dalam urusan agama maka wajib menolongnya, kecuali bagi yang sudah ada ikatan janji ".


Allah swt berfirman di dalam QS At Taubah 9 : 20 yang artinya, " Orang-orang yang beriman, berhijrah dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya, maka derajatnya lebih tinggi di sisi Allah. Dan mereka itulah yang memperoleh kemenangan "


Melalui ketiga ayat di atas Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa kita akan mendapatkan kemenangan yang agung yaitu akan mendapatkan rahmat-Nya dan  derajatnya akan di angkat tinggi di sisi Allah apabila kita mau melaksanakan apa yang Dia minta yaitu :


1. kita mau beriman dan bertakwa kepada Allah dan Rasul-Nya ;

2. kita mau berjihad di jalan-Nya baik dengan harta atau kalau terpaksa nyawa sekalipun ;
3. kita mau menolong orang-orang yang berjuang di jalan Allah ;
4. kita mau melkindungi terhadap sesama muslim ;
5. kita mau memberikan saling tolong - menolong terhadap urusan agama 

Selasa, 17 Desember 2013

BERHATI - HATILAH DENGAN SUMPAH



Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah 2 : 225 yang artinya, " Allah tidak menghukum kamu karena ucapan sumpah yang tidak disengaja, akan tetapi Allah akan menghukum kamu karena niat yang terkandung dalam hatimu "

Allah swt berfirman di dalam QS Al Maidah 5 : 89 yaitu, " Allah akan menghukum kamu karena sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kafarat ( denda pelanggaran sumpah ) ialah memberi makan 10 orang miskin yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi mereka pakaian atau memerdekakan seorang hamba sahaya. Barangsiapa yang tidak mampu melakukannya, maka kafaratnya berpuasa tiga hari. Itulah kafarat sumpah-sumpah mu apabila kamu bersumpah. Dan jagalah sumpahmu. ".

Melalui kedua ayat ini Allah memberitahukan dan sekaligus mengancam kepada kita semua apabila kita telah bersumpah,dengan mengatas namakan Allah, kemudian melanggarnya. Maka bagi siapapun yang telah melanggar sumpahnya sendiri dengan mengatas namakan Allah, harus didenda atau harus menebus ucapannya itu dengan memberi makan 10 orang miskin dengan makanan yang biasa diberikan kepada keluarga kita. Apabila tidak mampu melakukan itu, maka bisa dengan berpuasa selama tiga hari berturut-turut. Kalau puasa masih tidak mampu,maka bisa dengan membebaskan atau memerdekakan seorang hamba sahaya .

Allah tidak melihat apa yang kamu ucapkan, akan tetapi melihat apa yang kamu niatkan. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam hal berkata, jangan sampai hanya karena ingin meyakinkan seseorang lalu bersumpah dengan mengatas namakan Allah, padahal di dalam hatinya tidak sesuai dengan apa yang diucapkannya.



Minggu, 15 Desember 2013

KEMENANGAN YANG AGUNG


KEMENANGAN  YANG  AGUNG
Apakah kemenangan yang agung itu ? Kemenangan yang agung itu adalah suatu hadiah dari Allah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Kemenangan ini akan didapatkan oleh siapapun setelah mereka lulus ujian yang diberikan Allah, setelah dicoba oleh Allah. Ujian dari Allah itu bisa dengan berbagai macam kenikmatan, sedangkan cobaan dari Allah berupa kesengsaraan, penderitaan kemelaratan dll.

Barangsiapa yang telah diuji oleh Allah dengan berbagai macam kenikmatan, apakah itu berupa harta benda, apakah berupa  ilmu, apakah berupa jabatan, dan dianggap memenuhi persyaratan maksudnya Allah meridoi dengan apa yang telah diperbuatnya, maka kemenangan yang agung akan diperolehnya.
Dan barang siapa yang telah diuji Allah dengan berbagai macam kesengsaraan, kemelaratan, penderitaan, musibah, penyakit dll di dalam kehidupan, dan menurut Allah sudah layak untuk menerimanya, maka kemenangan yang agung akan didapatkan.
Kemenangan yang agung ini sungguh sangat mudah diucapkan dan kami yakin semua orang ingin mendapatkannya, ingin meraihnya, ingin menggapainya dan Allah sudah menjelaskannya di dalam Al Qur’an melalui beberapa firman-Nya, sanggupkah kita melaksanakan persyaratan yang diajukan oleh Allah. Allah berikan  dan jelaskan  kepada semua hamba-Nya termasuk kita, Dia tidak memandang bentuk rupa, dan juga tidak memandang penampilan. Dia tidak memandang tinggi rendahnya ilmu, kaya miskinnya kehidupan seseorang, pejabat tinggi atau rakyat jelata, tidak memandang kyai gedean,almukarom, habib, turunan ataupun hanya manusia biasa. Yang dipandang olehnya adalah hati kita masing-masing. Dan yang tahu semua itu hanyalah Allah semata.

Adapun syarat-syarat untuk mendapatkan kemenangan yang agung dari Allah adalah


  1. Harus mentaati Allah dan Rasul-Nya ( QS An Nisaa ayat 13 )
  2. Mempercayai dan menjalani apa yang telah disampaikan oleh Rasul-Nya apakah itu berupa ayat ayat Allah ( Al Qur’an ) ataupun Hadits Rasulullah. ( QS Al Maidah ayat 19 dan 119 )
  3. Allah akan menepati janjinya apabila kita mau melaksanakan sesuai dengan aturan mainnya. ( QS At Taubah ayat 72 dan 89 )
  4. Apa yang dilakukan oleh kita itu berdasarkan keyakinan terhadap Allah dan Rasul-Nya ( ( QS Yunus ayat  9 )
  5. Yang mau berperang di jalan Allah. Berperang itu bukan berarti harus memanggul senjata saja, bukan harus membawa pedang yang tajam saja. Berperang yang paling utama adalah melawan hawa nafsu sendiri yang datang setiap detik. Berbagai macam pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh kita demi berjuang di jalan-Nya berarti kita telah mengadakan jual beli dengan Allah, kita yang menjual dan Allah yang membelinya. Artinya apapun yang dikeluarkan oleh kita digantikan oleh Allah dengan kenikmatan yang sangat luar biasa. Dan semua itu sudah dicantumkan di dalam ke empat Kitab-Nya  ( Zabur, Taurat, Injil dan Al Qur’an ) . Dan Allah tidak pernah ingkar janji. ( QS At Taubah 9 ayat 111 ).
  6. Allah tidak pernah ingkar janji, apa yang telah difirmankan tidak pernah mengubahnya sedikitpun, bauk untuk umat terdahulu, umat masa kini maupun untuk umat masa mendatang. ( QS Yunus ayat 64 ).
  7. Berusaha banyak menanamkan amal soleh, agar oleh Allah dimasukkan ke dalam golongan orang soleh, menjalani agama dengan ikhlas karena Allah semata ( QS Surat 40 ayat 9 )

Sabtu, 07 Desember 2013

APAKAH IBADAH ITU ?

IBADAH MENCAKUP AGAMA SEUTUHNYA

Tugas utama yang dibawa oleh setiap manusia di muka bumi ini tidak lain adalah untuk mengabdi kepada Allah. Dzat yang telah menciptakan kita lalu menyempurnakannya. Mnyempurnakan segala nikmatNya buat kita semua bik lahir maupun batin.

Ibadah adalah satu kata yang meliputi atau mencakup segala perbuatan dan perkataan yang dicintai dan diridoi Allah SWT.  Adapun wujudnya ibadah seperti: shalat, zakat, puasa, haji, berkata jujur, menyampaikan amanah, hormat kepada kedua orangtua, memelihara hubungan silaturahim, menepati janji ,menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, berbuat baik kepada sesama, menyayangi binatang dan alam semesta, berdzikir dsb.

Wujud lain daripada ibadah adalah mencintai Allah dan rasul-Nya, takut kepada Allah, kembali bertaubat kepada-Nya, sabar dan ikhlas menjalankan semua syariat-Nya, mensyukuri segala nikmat-Nya, rido terhadap qodo dan qodar-Nya, mengharap rahmat-Nya, takut akan azab-Nya dll.

Menurut Syech Ibnu Taimiyah pembahasan masalah ibadah itu sangat lebar dan luas, meliputi berbagai macam kewajiban dan sendi-sendi agama yang merupakan syiar seperti shalat, zakat, puasa, haji. Dan kewajiban lain yang sifatnya tathawwu’ seperti dzikir, tilawah, doa, istighfar, tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir dst.

Ibadah yang mencakup segala aspek kehidupan bermasyarakat yang baik dan memenuhi hak-hak sesama manusia, seperti menghormati kedua orangtua, mempererat hubungan silaturahim, menyantuni anak-anak yatim dan orang miskin, ibnu sabil, lemah lembut dan mengasihi terhadap orang-orang yang lemah dan menyayangi binatang.

Ibadah yang mencakup akhlaq dan segala budi pekerti yang luhur seperti berkata jujur, menyampaikan amanah, berusaha menepati janji, menghormati dan menghargai sesama, saling mengisi, saling mengingatkan, saling membantu, saling menolong , saling melindungi dll.


Jadi segala usaha yang diperintahkan kepada manusia adalah ibadah. Ibadah yang baik dan benar itu selalu diawali dengan niat karena Allah, dan hanya untuk Allah dengan mengikuti petunjuk Rasul-Nya

ADA APAKAH DENGAN PARA KAUM ORIENTALIS ?




ANGGAPAN – ANGGAPAN KAUM ORIENTALIS

Para orientalis ( ahli bahasa ) selalu menentang berbagai macam tuduhan yang sifatnya berlawanan dengan segi-segi atau cabang-cabang pengetahuan tentang Islam. Adapun penyebab dari semua itu bisa salah satu faktor dari dua faktor atau bisa kedua-duanya

Adapun faktor-faktor tersebut adalah :

Pertama : Karena rendahnya pemahaman mereka terhadap agama Islam dan bahasanya, baik bahasa yang digunakan oleh Al Qur’an atau Al Hadits , juga bahasa yang dipergunakan oleh para ulama untuk menerangkan tentang Islam. Karena keasingan dan ketidak mengertian terhadap bahasa tersebut , maka mereka tidak bisa merasakan kelembutan dan kebenaran Al Qur’an dan Al Hadits di dalam menerangkan agama Islm. Akhirnya mereka tidak sanggup untuk mengungkapkan rahasia-rahasia yang terkandung di dalamnya.

 Kedua : Kejahatan atau hinanya niat dan tujuan untuk mencapai cacat atau titik kelemahan agama Islam yang selanjutnya mereka gunakan untuk mencela dan mendukung keyakinannya dalam penyampaian bahwa Al Qur’an itu adalah hasil karangan manusia dan menolak kebenaran kenabian dan kerasulan Muhammad SAW.  Mereka mempelajari Al Qur’an dan kaidah-kaidah agama Islam itu hanya untuk menghancurkan agama Islam, jadi bukan untuk memperdalam keimananya.

Oleh karena itu apa yang disampaikan oleh sebagian kaum orientalis tentang peribadatan kaum muslimin bahwa apa yang telah dilakukan oleh kaum muslimin itu semata-mata didasarkan pada rasa takut dan tunduk, tanpa disertai perasaan cinta kepada Allah SWT.  Dan dinyatakan pula bahwa Allah SWT dalam pandangan orang Islam itu sebagai Tuhan yang kasar dan semena-mena, bukan sebagai Tuhan yang penuh dengan kasih sayang dan rasa cinta.

Mereka ( kaum orientalis ) mengira bahwa orang Islam dalam hubungannya dengan Allah SWT itu tidak mengenal unsur cinta, akan tetapi rasa cintanya itu bisa tersebar setelah adanya ajaran tasawuf yang memasukkan unsur cinta ini dari sumber yang non Islam..

Andaikata mereka ( kaum orientalis ) mau insyaf dan kembali ke jalan yang lurus yaitu ke  jalan yang sesuai dengan tuntunan Al Qur’an dan sunnah Rasul, para sahabat dan orang-rang yang mengikuti jejak langkah mereka, bahkan andaikata mereka mau menguraikan arti ibadah menurut bahasa,  sebagaimana yang telah dilakukan oleh Syech Ibnu Taimyah, pasti mereka ( kaum orientalis ) akan dapat menahan dirinya dari kecerobohan ini. Dan mengetahui bahwa makna ibadah dalam Islam itu mempunyai pengertian “ Sungguh-sungguh patuh dan tunduk kepada Allah SWT dengan dibarengi rasa cinta kepada-Nya secara sungguh-sungguh pula.

Cinta kepada Allah dan rasul-Nya itu adalah suatu kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap manusia, karena sesungguhnya Allah akan melaknat orang-orang yang lebih mencintai dirinya, keluarganya dan harta bendanya.  Sebagaimana Firman Allah SWT di dalam Q.S At Taubah 9 : 24 yaitu :
قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ [٩:٢٤]


Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. 

CINTA PADA DIRI, MAKA CINTAI ALLAH DAN RASULNYA

Allah swt berfirman di dalam Q.S Ali Imran 3 : 31 - 32  yaitu  

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ [٣:٣١]

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ ۖ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ [٣:٣٢]

Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".  

Melalui ke dua ayat ini Allah memberitahukan kepada Rasulullah ( Muhammad ) untuk disampaikan kepada semua manusia termasuk kita semua yaitu :

1. Kita mentaati Allah dan rasul-Nya, kalau kita memang benar-benar mencintai Allah.
2. Jika kita benar-benar mencintai Allah, maka Dia memberitahukan agar kita mencintai kekasih-Nya. Siapakah kekasih Allah itu ? Tidak lain adalah Nabi Muhammad sebagai rasul terakhir, namun kita juga harus mencintai para rasul Allah yang lainnya. 
3. Kalau kita memang mencintai Rasul-Nya, bukan hanya sekadar memperbanyak baca solawat saja, akan tetapi apa yang telah disampaikan Rasul-Nya kita ikuti sesuai dengan yang kita tahu dan sesuai dengan kadar kesanggupan kita. di dalam prilaku kehidupan sehari-hari.
4. Rasulullah saw sendiri mengancam kepada orang-orang yang mengaku beriman kepada Rasul, dengan ancaman yang sangat mengerikan melalui sabdanya, " wal ladzii nafsii biyadihi laa yu'minu ahadukum hattaa akuuna ahabba ilaihi min waladihi wawaa lidihi wannaasi ajma'iin  "  yang artinya  , " Demi Dzat yang diriku dalam kekuasaan-Nya, tidak beriman salah seorang dari kamu sehingga aku lebih dicintai daripada anaknya, ayahnya, dan manusia seluruhnya ".

Sungguh banyak terjadi di kalangan masyarakat ini entah karena mereka masih buta atau entah karena apa terutama kepada para habib, karena para habib itu katanya masih ada kaitan turunan aliran darah dari Rasulullah saw berarti orang yang diistimewakan, akhirnya ada yang merasa bangga apabila dipanggilnya habib anu, termasuk kyai anu, ustadz anu. Hati-hati semua itu kata habib, kyai, ustadz akan dimintai pertanggung jawaban dengan gelar tersebut oleh Allah swt. Rasulullah sendiri tidak mau dibangga-banggakan, apalagi turunannya, karena dengan menjadi turunan beliau saja ,tidak bisa menjamin kesematan mereka.

Dari penjelasan tadi maka barangsiapa orang yang mau mengikuti petunjuk dari apa yang disampaikan Allah melalui kedua ayat tersebut, maka Dia akan mengasihinya sepanjang masa, dan akan menghapuskan segala dosa-dosanya. Dan barangsiapa yang tidak mau mengikuti petunjuk-Nya  maka sungguh Dia sangat membenci terhadap orang-orang kafir.

Allah itu Maha Pengampun, Dia akan mengampuni siapapun bagi yang mau memohon ampun kepada-Nya dan Dia akan menerima taubat siapapun bagi yang mau bertaubat kepada-Nya.  Dan Allah itu Maha penyayang. Dia sangat sayang kepada para hamba-Nya yang mau mengikuti petunjuk-Nya, tuduk, taat dan patuh kepada-Nya dan Rasul-Nya.


ALLAH DAN MUHAMMAD


Dari Anas ra , Rasulullah saw bersabda, “ Tiga golongan yang berada di dalamnya akan merasakan manisnya iman ( yaitu ) orang yang lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya dari apa-apa selain keduanya ; orang yang mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan orang yang benci dikembalikan kepada kekufuran sesudah Allah menyelamatkannya daripadanya, sebagaimana dia benci dicampakkan ke dalam neraka “ ( HR Bukhari Muslim )

Maksud dari Hadits ini adalah, manisnya iman itu hanya Allah berikan kepada tiga golongan yaitu :

Golongan pertama, “orang yang lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya dari apa-apa selain keduanya “ artinya mereka lebih mencitai Allah dan Rasulnya dari segala apa yang telah diciptakan oleh Allah, dan semua hal yang dilakukannya adalah hanya semata-mata mengharapkan ridonya Allah saya, tidak ada tujuan lain bagi dirinya atau keluarganya ataupun golongannya. Jadi semua hal yang dilakukannya itu adalah semata-mata karena Allah dan hanya untuk Allah baik dalam berucap maupun dalam berprilaku.

Golongan kedua , “; orang yang mencintai seseorang semata-mata karena Allah “artinya apa yang dia cintai itu bkan karena hawa nafsu, akan tetapi karena rasa kasih dan sayang sesuai dengan pentunjuk Allah. Dia menyayangi seseorang itu, seperti dia menyayangi dirinya sendiri, sebagaimana Allah telah menyayangi dirinya. Dan orang yang dia sayangi itu dia jaga ,dia pelihara, dia lindungi sesuai dengan amanat Allah, bukan dizalimi. Dan semua itu dia lakukan karena hanya semata-mata karena Allah dengan mengikuti petunjuk Allah.


Golongan ketiga, “orang yang benci dikembalikan kepada kekufuran sesudah Allah menyelamatkannya daripadanya, sebagaimana dia benci dicampakkan ke dalam neraka “ maksudnya orang yang membenci segala perbuatan buruknya yang pernah dilakukannya, dan tidak ingin mengulanginya, setelah dia mendapatkan hidayah dari Allah atas petunjuk Rasul-Nya “ 

Senin, 18 November 2013

QADHA DAN QADAR

Allah swt berfirmn di dalam Q.S Al Hadid 57 : 22 yaitu :

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ [٥٧:٢٢] 


Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. 

Melalui ayat ini Allah swt memberitahukan kepada kita sebelum Allah mencipatakan sesuatu di alam semesta ini, sudah dicatat terlebih dahulu semua kejadian yang akan menimpa ciptaannya itu dari yang terkecil sampai yang terbesar, dari yang nampak sampai kepada yang tersembunyi, dan catatan itu berada di Lauh Mahfuzh.

Allah berfirman di dalam Q.S At Taubah 9 : 51 yaitu :

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ [٩:٥١] 

Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal".

Melalui ayat ini Allah swt memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk disampaikan kepada umatnya bahwa apapun yang akan menimpa manusia itu sudah merupakan ketetapan Allah. Apabila Dia sudah menetapkan sesuatu, maka tidak ada yang mampu merubahnya, keculi apabila Dia berkehendak.

Apapun yang membuat kita menjadi benar, maka kita tidak akan salah. Sebaliknya apapun yang membuat kita salah, maka kita tidak akan benar. Jika Allah menghendaki kita sakit, maka tidak ada yang bisa menyembuhkan keuali Dia, sebaliknya kalau Dia menghendaki kita sehat, maka pasti tidak akan sakit. Apabila Dia akan memberikan sesuatu kepada kita, maka tidak ada yang mampu menolak-Nya. Sebaliknya apabila Dia akan mencabut sesuatu dari kita, maka tidak ada yang mampu menghalanginya.

Apabila hal ini sudah tertanam kuat di dalam jiwa kita dan kukuh bersemayam di hati kita, maka setiap bencana akan menjadi karunia , setiap ujian akan menjadi anugerah , dan setiap peristiwa akan menjadi penghargaan dan pahala buat kita.

Rasulullah saw bersabda , “ Barangsiapa yang oleh Allah dikehendaki menjadi baik, maka akan diuji oleh-Nya “. ( Al Hdits )

Oleh karena itu apabila ada ujian dan cobaan dari Allah janganlah kita merasa gundah dan bersedih karena menderita sakit , karena kematian yang semakin dekat , karena kerugian harta atau karena rumah kita terbakar, teman dekat, handai taulan, sanak family yang biasanya dekat mulai pada menjauh, keluarga yang biasanya harmonis, menjadi kurang akrab, atau bisa jadi permasalahan datang secara beruntun saling susul menyusul .

Betapapun, sesungguhnya Sang Maha Pencipta telah menentukan segala sesuatunya, dan takdir telah bicara , usaha dan upaya telah dilakukan sedemikian rupa, akan tetapi hak untuk menentukannya adalah tetap milik Allah. Apabila segala rintangan, hambatan, dan gangguan telah dihadapinya dengan kesabaran dan kerelaan Terhadap Allah Yang Maha Memberi, Yang Maha Mengambil, Yang Maha Mengekang lagi Yang Maha Lapang telah dianggap lulus oleh Allah maka alangkah berbahagianya, karena pahala akan didapat dan dosa-dosa akan terhapuskan .

Apabila kita semua masih belum beriman kepada Qadha’ dan Qadar, maka syaraf akan tetap tegang, kegundahan jiwa tidak akan pernah reda, pikiran akan kusut , keyakinan akan kacau , tinta pena telah mengering bersamaan dengan semua permasalahan yang ditemui.

Janganlah larut dalam kesedihan, jangan merasa diri sanggup melkukan berbagai upaya untuk menahan tembok yang akan runtuh , membendung air yang akan meluap, menahan angin agar tiak bertiup, atau memelihara kaca agar tidak pecah. Sungguh salah besar apabila semua itu dapat terjadi dengan terpaksa, karena apa yang terjadi itu telah digariskan harus terjadi. Semua ketentuan akan berjalan dan semua keputusan akan terlaksana. Kita boleh memilih, boleh percaya boleh tidak . Serahkanlah semuanya kepada takdir agar tidak ditindas oleh bala tentara kebencian, penyesalan dan kebinasaan.


Percayalah dengan kebenaran qadha’ sebelum kita dilanda banjir penyesalan , maka jiwa kita akan tetap tenang menjalani segala daya upaya dan cara yang me yuriidu an yu’thiyahum wal annahuumang harus ditempuh. Apabila kemudian terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, maka itupun merupakan bagian dari ketentuan yang memang harus terjadi. Janganlah pua berandai-andai, “ Seandainya saja aku melakukan seperti ini, niscaya akan begini dan begini jadinya “ Akan tetapi katakanlah, “ Allah telah menakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki akan Dia lakukan “ ( Al Hadits )

Jumat, 08 November 2013

MANGFAATKEUN HIRUP SAMEMEH MAOT DATANG

Kanjeng Nabi Muhammad saw , " Mola leungit tapak leumpang hiji hamba dina poe kiamat sahingga ditanyaan ka manehna opat perkara : 1. Tina hal umurna geus dipake naon ; 2. Tina hal awakna dikumahakeun ; 3 Tina hal elmuna dipake amal naon ; 4. Tina hal hartama digunakeun jeung dibalanjakeun kana naon. ( HR. Turmudzi ).

Keur manusa anu iman ka Gusti Allah tangtu percaya tur yakin yen dina hiji mangsa dimana ajal geus datang, raga pisah jeung nyawa, tuluy mulang ka rahmatullah pikeun mempertanggung jawabkeun sagala pagaweanana di payuneun Allah; pasti hirupna di alam dunya baris ati-ati, sagala pagaweanana baris ditujukeun kana hal-hal anu bakal ngadatangkeun paha jeung karidoan Allah swt. Umurna moal beak balas dipake maksiat, dipake doraka ka Gusti Allah atawa dimonyah-monyah sakahayang nafsuna.

Kanjeng Nabi Muhammad saw masihan amanat ka urang sadaya dina raraga mangfaatkeun sesa umur urang sadaya  gunakeun lima kasempetan samemeh datang lima perkara nya eta : 1. Gunakeun mangsa sehat anjeun samemeh anjeun gering ; 2. Gunakeun sahade-hadena waktu nyalse samemeh anjeun riweuh ; 3. Gunakeun mansa anjeun keur ngora samemeh anjeun kolot ; 4. Gunakeun mangsa anjeun beunghar samemeh anjeun fakir ; 5. Gunakeun mangsa anjeuh hirup, samemeh datang maot.

Ku kituna hayu ku urang sadayana gunakeun ieu sesa umur urang sadaya pikeun ngomean laku lampah urang anu kurang atawa salah boh nurutkeun papagon agama atawa nagara, laku lampah anu hade , anu bener tur lempeng sangkan urang sadaya tinemu jeung kabagjaan dunya jeung kasalametan di akherat.

Duh Gusti mugi Gusti nutup umur abdi ku " Khusnul Khatimah " panungtungan anu sae, sareng mugi Gusti ulah nutup akhir hirup abdi ku ka awonan. Nun Gusti, abdi teh kacida sieuna ku hiji dinten anu teu aya mangfaatna dina eta dinten harta abdi, turunan abdi, tur moal aya anu nulungan ka abdi anging Anjeun nyalira. Nun Gusti, mugi Gusti nampi amal abdi sadaya janten kasaean, sareng mugi ngahapunten kana sugri kakirangan sareng kalepatan sadaya kaum muslimin muslimat boh anu masih keneh hirup atanapi anu parantos maot. Nun Gusti , mugi gusti ngabulkeun naon anu janten kahoyong abdi. Sadaya-daya ku kersa, izin jeung ridona Gusti Allah.

Kamis, 07 November 2013

JANGANLAH BERLAKU SOMBONG TERHADAP APA YANG TELAH DIRAIHNYA


Bagi siapapun janganlah terlalu bergembira karena telah mencapai ketaatan yang sempurna kepada Allah. Tidak perlu merasa senang dan puas dengan maqam taat telah dicapainya, telah diperolehnya. Kesemuanya itu adalah anugerah Allah Yang Maha Rahan. Dialah pemiliknya, dan Dia berikan kepada siapapun sesuai dengan kehendakNya. Boleh saja bergembira, boleh saja merasa cukup puas dengan apa yang telah diraihnya, akan tetapi serahkan semuanya itu hanya untuk Allah, bukan untuk dirinya sendiri.

Allah swt berfirman , " Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya ,maka manusia boleh bergembira semata-mata karena Allah. Karena semua itu karena Allah atas izin dan rido Allah. Dan semua lebih baik dari apa yang telah diraihnya, dari apa yang telh dikumpulkan "

Ketaatan seorang hamba, atau taatnya kita hendaknya taat yang murni dan beribadahnya semata-mata hanya karena Allah dan untuk Allah dengan mengikuti tuntunan Rasul-Nya, bukan karena sesuatu yang lain. Martabat taat itu akan semakin meningkat menjadi kekuatan yang lama kelamaan akan menjadi perisai dalam bentuk kekebalan diri dari serangan iblis dan hawa nafsu yang datang tanpa sepengetahuan kita.

Syech Athailah berkata bahwa Allah swt akan menghalang-halangi orang yang mencari-Nya, ataupun orang yang sudah mencapainya dengan cara selalu mengawasi amal ibadahnya, sikapnya dan adabnya apakah mereka beribadah itu hanya karena Allah semata atau tidak .

Pada dasarnya taat itu hanyalah semata ditujukan kepada Allah semata, bukan kepada selain Allah, apalagi karena seorang hamba merasa sombong telah berbuat taat, kemudian dirinya merasa senang karena sudah mendapatkan suatu kebahagiaan yang mantap.

AL WARID HAK MUTLAQ MILIK ALLAH



AL WARID AKAN ALLAH BERIKAN KEPADA SIAPA YANG DIA KEHENDAKI

Untuk menyelamatkan amal ibadah manusia dari ujub, riya, takabur dan sombong, dan terhindar dari keinginan hawa nafsu duniawi yang akan merusak, maka Allah swt memberikan obat penangkalnya yang disebut AL WARID.  Al Warid ini adalah hak mutlak milik Allah. Allah akan memberikan Al Warid kepada siapapun yang dikehendakiNya, atau Dia bisa juga mencabut Al Warid dari siapapun yang dikehendakiNya, yang pernah diberikan kepadanya.


Apakah Al Warid itu ? Al Warid adalah NURULLAH yang memantul ke dalam batin orang-orang yang arifin, salihin dan siddiqin yang sudah tinggi makrifatnya. Sehingga menjadi kekuatan yang luar biasa yang dapat menjadi perisai yang mampu menghancurkan semua godaan nafsu duniawi. Sinar Nurullah ini masuk ke dalam hati manusia yang berupa nur Ilahiyah yang sangat halus, lalu menjadi benteng pertahanan bagi iman yang bertahta di dalam hati manusia, sehingga manusia mampu keluar dari wujud manusia dengan hawa nafsu duniawiyah, kemudian memasuki ruhaniyah yang tinggi berupa makrifat pada maqam Rabbaniyah yang sangat halus ( latifah ruhnya ) dalam batas - batas manusiawi sebagai hamba Allah.

Bashirah ruhaniyah yang ada dalam dadanya mampu menepis tabir yang menutup mata kepala manusia, sehingga rahasia-rahasia yang tersembunyi dari pandangan mata manusia dapat dilihat oleh bashirah ( mata hati yang terang ), karena telah tersiram oleh Nurullah. Tabir yang tersingkap itu, telah membuka bashirah manusia sehingga dia mampu juga mendobrak semua pengaruh dan godaan duniawi yang biasanya menjadi penghalang bagi manusia yang ingin memasuki maqam makrifat yang lebih tinggi. Makrifat yang telah mencapai Nurullah itu mampu mentransparansi alam gaib dengan kekuatan Al Warid tadi.

DUA PASUKAN BERADA DI DALAM HATI MANUSIA


CAHAYA DAN KEGELAPAN
Di dalam hati setiap manusia terdapat dua pasukan ( balatentara ) yaitu bala tentara hati yang disebut nur ( cahaya ) dan bala tentara nafsu yang disebut kegelapan.Apabila Allah swt berkehendak menolong hamba-Nya, maka dibentangkannya cahaya yang akan menjadi bala tentara hati dan diputuskan- Nya hubungan yang akan membantu bala tentara nafsu.Sebaliknya apabila manusia selalu menyukai perbuatan yang menyimpang dari aturan-Nya maka Allah bentangkan kegelapan atau bala tentara nafsu, dan ditutup-Nya cahaya baginya. Artinya dia dibiarkan hidup di dalam kesesatan.


Nur tauhid dan keyakinan merupakan dua kekuatan hati orang beriman. Sedangkan syirik dan syak ( ragu ) mrupakan dua kekuatan hati kegelapan. Kedua kekuatan antara cahaya dan kegelapan ini setiap detiknya saling berhadapan, saling mempengaruhi, saling serang, saling terkam . Pertempuran antara cahaya iman dan kegelapan nafsu, bisa menang silih berganti. Terkadang cahaya iman menyerang nafsu kegelapan, sebaliknya terkadang nafsu kegelapan mampu mendominasi atau mengasai cahaya iman. Oleh karena itu agar nafsu kegelapan dapat dikuasai oleh cahaya iman diperlukan kekuatan ekstra bagi nur keimanan agar melakukan jihadun nafsi ( jihad melawan nafsu ) dengan melakukan taqarrub ( mendekatkan diri kepada Allah , dengan cara muraqabah dan mujahadah yang intensif.

Apabila kita terserang penyakit madzmumah ( berprasangka buruk ), maka cahaya iman dikuasai oleh nafsu kegelapan. Penyakit ini hanya bisa diobati atau dimenangkan oleh senjata mahmudah yang juga terdapat di dalam niat hatinya orang beriman.Perangkat perang yang paling ampuh dan cukup halu permainannya adalah dengan menggunakan akhlaqul mahmudah ( akhlaq yang baik ) lawan dari nafsu madzmumah ( akhlaq yang jelek ).


Selama ruh masih menyatu dengan jasad atau selama manusia masih diberi hidup oleh Allah, maka antara cahaya iman dan nafsu kegelapan akan selalu berperang terus di dalam hati manusa, untuk saling mengalahkan. 

Oleh karena itu manusia harus melakukan cara lain yaitu bermohon kepada Allah untuk menghadapi nafsu kegelapan, agar cahaya iman itu jangan sampai kalah oleh nafsu kegelapan.


Syech Atailah kelengahan kitamemperingatkan kita agar selalu tetap waspada dan kekuatan kewaspadaan ini perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu, jangan sampai kita lalai, karena musuh kita yang bernama syaitan melalui nafsu kegelapan selalu mengintai kapan waktunya saat mempengaruhi dan menyerang cahaya iman. Cahaya ini merupakan kasyaf ( yang mampu menyingkap tabir ) , bashirah merupakan langkah kebijakan, dan hati merupakan pertahanan, yang terkadang menantang, dan terkadang mengelakkan .

Nur iman yang bercahaya di dalam hati kita akan memberikan kekuatan kepada kita untuk menyingkap tabir yang menutup penglihatan mata kepala, sehingga akan nampak ( rahasia yang berupa kebaikan atau kejahatan ) apa yang tidak dapat diketahui oleh mata kepala kita. Itulah kebijakan yang diamalkan dalam kehidupan bersama, dan ibadah terhadap Allah swt.


Rasulullah saw menuntun umatnya didalam melakukan amal ibadah dengan penuh perhatian yaitu 

1. lakukan beramal itu dengan khusyu, maksudnya tidak usah tengok kiri kanan, yang dilihat hanya Allah saja.
2. lakukan beramal itu dengan penuh tawadhu, jangan dicampuri ujub, riya ,takabur dan sombong, atau berbangga diri 
3. lakukan beramal itu menurut kadar kemampuan, jangan memaksakan diri karena malu, merasa tidak enak dengan yang lain, atau ingin mendapatkan pujian dari orang lain. atau supaya dianggap menjadi orang alim, saleh atau dermawan.
4. lakukan beramal itu sesuai dengan tuntunan ajaran dan sunah Nabi saw dengan penuh keyakinan dan keikhlasan.