Selasa, 31 Desember 2013

RENUNGAN DI AKHIR TAHUN 2013 DAN PERSIAPAN TAHUN 2014


Di penghujung tahun 2013 tutuplah segala kenangan yang pahit dan manis ,karena waktu yang berlalu tidak bisa ditarik atau diulang kembali, andaikata diulang pun hasilnya tidak akan sama.

Di penghujung tahun 2013 tutuplah segala kenangan yang pahit dan manis ,karena waktu yang berlalu tidak bisa diratik kembali. Pahit dimata manusia belum tentu pahit di mata Allah, bisa saja itu sesuatu yang sangat baik buat kita. Dan sebaliknya baik di mata manusia belum tentu baik di mata Allah, siapa tahu akan membawa bencana buat kita, atau menjerumuskan kita jurang yang dalam yang mengakibatkan kebinasaan kita.

Aku merasa sedih dan sangat sangat seih sedih sekali sudah diberi tambahan umur 1th sampai akhir 2013 belum bisa memberikan kado terbaik kepada Allah, belum bisa memberikan hadiah terbaik kepada Allah, belum bisa menyenangkan Allah.

Di penghujung tahun 2013 aku merasa sangat malu sekali sama Allah, karena selama perjalanan dari Januari sampai Desember 2013 yang banyak adalah ,keluhanku,kemarahan, jengkel, resah, gelisah, khawatir, yang selalu menggerogotiku, saking sibuknya dengan hal itu, lupa bersyukur atas limpahan berbagai macam karunia dan nikmatMu yang telah Engkau limpahkan pada ku. Padahal rasa syukur itu adalah salah satu perwujudan terima kasihku kepadaMu

Di pengujung tahun 2013 aku sangat takut sekali, karena dengan berakhinya th 2013 berarti usiaku sudah bertambah setahun lagi, dan otomatis keberadaanku di dunia ini semakin pendek. Dan aku sadar semua telah Allah berikan kepadaku, namun ada satu yang tidak yaitu kematian. Andaikan kematian itu datang kepadaku, aku takut dan bingung karena untuk persiapan itu masih belum ada, untuk bekal ke akhirat masih kosong. Aku sangat takut kena murka dan kutukan Allah, karena dianggap sebagai manusia yang tidak tahu diri, tidak tahu rasa berterima kasih kepada Nya.

Utk menghadapi pk 00.00 sebagai akhir dari 2013, dan awal 2014. seribu macam cara, segudang pendapat telah diperas utk persiapan tersebut. Sekarang kalau ada yg memberitahu kita bhw pk 00.00 malem ini kita akan didatangi malaikat pencabut nyawa, apakah yg hrs dipersiapkan untuk kita ?

Di peghujung akhir tahun ini sungguh banyak sekali musibah terjadi ada yg anaknya tenggelam, mati, ada yg tabrakan, kecelakaan berkendaraan, oleh karena itu berhatilah-hatilah, nyawa itu cuma satu, tidak ada gantinya, kesehatan itu mahal harganya, maka janganlah berlebihan dalam segala hal.

Jumat, 27 Desember 2013

ATURAN MAIN ORANG BERUMAH TANGGA MENURUT AGAMA



Di dalam pergaulan apabila dua orang hamba Allah lelaki dan wanita sedang melakukan pergaulan silaturahim dengan niat untuk saling penjajagan menuju ke satu titik ke jenjang pernikahan, maka keduanya saat itu sedang membuat sebuah perahu layar. Kalau ingin perahunya kuat, maka bahannya harus baik, dan lim dengan pakunya harus kuat supaya kapal tidak bocor. Artinya planningnya harus mateng, jalannya harus dengan cara yang baik, siapkan mental dan fisiknya , karena gelombang godaan , ujian dan cobaan di dalam berumah tangga itu pasti akan datang setiap detik. Tapi kalau fondasinya kuat, Insya Allah terpaan badai sebesar apapun, godaan seberat apapun akan runtuh.

Setelah keduanya berkomunikasi sebagai penjajagan dan persiapan segalanya yang mungin hanya beberapa hari, atau bulan atau tahun, maka terwujud suatu titik temu yang namanya pernikahan di hadapan petugas Kantor Urusan Agama. Disitulah keduanya mengucapkan janji setia, seia sekata untuk saling memegang amanah Allah dengan disaksikan oleh keluarga sanak family dan para undangan. Maka tutup lembaran lama dari keduanya. Karena tidak menutup kemungkinan keduanya telah banyak melakukan kesalahan dan kekeliruan, tapi juga kebaikan. Gantikan dengan lembaran yang baru, untuk menanta, meniti kehidupan yang baru, suci murni tanpa dipengaruhi oleh siapapun dan dari manapun, termasuk orang tua dan mertua. Karena rusaknya rumah tangga seseorang itu biasanya atau kebanyakan adanya orang ketiga yang turut campur dalam kehidupan rumah tangganya.

Seorang suami harus dan wajib menafkahi istri dan keluarga yang menjadi tanggungannya lahir dan batin. Maksudnya harus bertanggung jawab memberikan uang belanja setiap hari kepada istrinya menurut kemampuan yang dia miliki. Jangan sampai sang suami memberikan nafkah yangat minim, jauh dari kebutuhan yang dibutuhkan, sementara dia nya sendiri bermewah-mewahan atau makan enak di luaran, menyenangkan diri sendiri di luar rumah dengan menghambur-hamburkan dari penghasilan yang dia dapatkan. Sedangkan kalau di rumah dia pura-pura pusing, mengeluh, mengekspresikan dirinya bersandiwara agar sang istri merasa kasihan kepadanya. Ini sama saja dengan menzalimi dirinya sendiri. Dan hal ini akan berdapak buruk dalam kehidupan rumah tangganya.


Allah swt memperingatkan kepada para suami melalui firman-Nya di dalam QS At Thalaq ayat 7 yang artinya sebagai berikut , " Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dan harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan ( sekedar ) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.

لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ ۖ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللَّهُ ۚ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا ۚ سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا [٦٥:٧]

MEMBINA RUMAH TANGGA MENURUT ATURAN ALLAH



NIKAH , NIKAH, NIKAH OH NIKAH  -->Ucapan ini banyak muncul banyak muncul di kalangan remaja yang masih lajang dan sudah cukup usia untuk melakukan itu. Sungguh mudah diucapkan namun dibutuhkan kesabaran untuk menanti keputusan dari sang Penentu Jodoh yaitu Allah swt. Karena jodohnya seseorang itu hanya Dia yang tahu.

Pernikahan adalah merupakan salah satu sunnah Rasulullah saw. Anjuran beliau adalah segeralah menikah apabila telah sampai pada masanya dan ada kemampuan untuk itu. Dan semua itu tentunya atas izin Allah. Apabila Dia telah meridoi maka pernikahan akan terlaksana, dan dianggap keduanya telah mampu untuk menghadapi arus gelombang kehidupan di dalam berumah tangga.

Pernikahan itu mengandung faedah yang sangat besar sekali bagi kehidupan manusia. Disamping mereka ( suami istri ) untuk mempertahankan hidupnya juga ingin menumbuh kembangkan keturunannya.

Terciptanya pernikahan itu adalah untuk membentuk rumah tangga yang dilakukan oleh calon suami dan calon istri, dimana keduanya ingin hidup bersama dalam satu atap dan satu cita-cita dengan memegang peranan dan tanggung jawab menurut posisi dan fitrahnya masing-masing.

Rumah tangga akan mendapatkan kebahagiaan , tergantung kepada pelakunya, suami dan istri. Kebahagiaan akan bisa diraih apabila keduanya saling memegang peranan dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan posisi dan fitrahnya. Sebaliknya rumah tangga akan berantakan apabila salah satunya tidak bertanggung jawab dan mengingkari peranannya. Dan satu sama lain berjalan masing-masing, juga tidak saling mempercayai. Serta yang ditanamkan itu banyak kebohongan atau saling berdusta. Apalagi kalau sudah ada pihak ketiga yang turut campur dalam mengatur  rumah tangga mereka.


Untuk mencapai keberhasilan atau kebahagiaan di dalam rumah tangga, maka keduanya harus memiliki " mawaddah dan warahmah " sesuai dengan firman Allah di dalam QS Ar Ruum ayat 21 yaitu , " Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu sitri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan Nya diantaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir "

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ [٣٠:٢١]


Mawaddah artinya cinta atau hanya cinta saja yang menjadi ikatan karena pernikahan. Maka hubungan suami istri akan segera putus setelah keduanya merasakan kebosanan, kejenuhan, atau memasuki masa tua, di mana daya tarik cinta sudah tidak tidak terpencar lagi dari padanya. Maka dari itu Mawaddah  itu harus pula disertai dengan rahmah atau kasih sayang.


Kasih sayang inilah  yang bisa mengikat kedua suami istri hidup dalam suasana tenteram dan damai hingga memasuki usia tua bahkan sampai akhir hayat. Oleh sebab itu timbulnya kasih sayang itu bukan karena adanya bentuk jasmani yang menarik dan menawan, melainkan datang secara ghaib karena adanya ikatan batin yang erat.

Rabu, 25 Desember 2013

RENUNGAN AKHIR DESEMBER 2013



Desember 2013 yang merupakan penghujung akhir tahun tanpa terasa dengan berjalannya waktu yang selalu bergerak maju terus akan segera berakhir. Dan pasti akan disambut dengan awal tahun baru 2014.

Ya Allah seandainya apa yang telah kami lakukan selama perjalanan satu tahun di tahun 2013 terjadi banyak kekeliruan, maka maafkanlah kami. Apabila terlalu banyak kesalahan yang telah kami perbuat ,maka hapuskanlah. Apabla terlalu banyak dosa-dosa yang telah aku kerjakan, maka ampunilah, karena hanya Engkaulah yang bisa melakukan ini semua.


Ya Allah Ya Rabb, tambahkanlan kekuatan pada kami agar kami bisa melaksanakan segala perintahmu, tambahkanlah kesabaran pada kami agar kami bisa menghadapi ujian dan cobaanMu, tambahkanlah keyakinan kami agar tidak terpengaruh dengan hal-hal yang berbau kemusyrikan, kokohkan pendirian kami agar tidak terpengaruh oleh orang-orang yang senang berbuat zalim, teguhkan jiwa kai agar tidakgoncang oleh perkembangan alam dan zaman.

Ya Allah Ya Rabb, iadikan kami semua agar menjadi manusia yang beruntung yaitu tahun 2013 lebih baik dari tahun 2012. Dan maafkan kami karena di penghujung tahun 2013 kami belum bisa memberikan kado yang terbaik untukMu. Kami tidak ingin menjadi orang yang rugi yaitu tahun 2013 sama saja dengan tahun 2012. Dan maafkan kami karena selama ini masih banyak mengeluh, marah, jengkel, penasaran, mengaturMu bahkan memaksaMu hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup kami, sehingga kami krang mengucapkan rasa syukur kami terhadapMu. Kami tidak ingin menjadi orang yang celaka, yaitu tahun 2013 lebih buruk dari tahun 2012. Dan kami semakin lama semakin takut karena dengan bertambahnya usia kami, berarti umur kami makin pendek, kematian semakin mendekat, liang lahat semakin dekat, sementara bekal untuk persiapan semua itu masih kosong. Oleh karena itu bimbing kami, tuntun kami, beri kami petunjuk agar kami selalu berada pada jalanMu jalang yang berada dalam naungan ridoMu.

Sabtu, 21 Desember 2013

BUDI BAKTI SANG IBU PERTIWI



IBU  IBU  IBU  OH  IBU

Kita semua pastinya punya ibu kandung. Sekarang negri Indonesia itu ibunya siapa ? Apakah Ibu Negara atau Istri Presiden ?  Bukan, ibu dari negeri Indonesia ini adalah Ibu Pertiwi.

Dan di hari Ibu ini Ibu Pertiwi telah membaktikan dirinya sesuai dengan yang diamanatkan Allah kepadanya, yaitu layanilah anak penduduk negeri ini sesuai dengan kemampuan yang aku berikan kepadamu, Wahai Ibu Pertiwi.

Sang Ibu Pertiwi telah memberikan segalanya baik yang ada di mjuka bumi maupun yang ada di dalam bumi demi anak penduduk negeri ini. Dan kita sebagai anak penduduk negeri ini apa yang telah kita perbuat buat negeri ini. Negeri kita itu surganya dunia. Menanam sesuatu hanya asal nanam langsung jadi. Kekayaan alamnya sungguh luar biasa, baik yang ada di daratan maupun yang ada di lautan .Untuk siapakah semua itu dia berikan, Tidak lain adalah untuk anak penduduk negeri ini.
Akan tetapi tidak semua anak penduduk negeri ini baik, tapi tidak kurang juga adanya anak penduduk negeri ini yang merusak Ibu Pertiwi. Mereka mengeruk kekayaan yang dikandung oleh Ibu Pertiwi, yang hasilnya sebagai besar adalah untuk kepentingan pribadi ataupun golongannya sendiri. Dan Sungguh luar biasa pengorbanan Sang Ibu Pertiwi. Dia biarkan saja apa yang dilakukan anak penduduk negeri yang berbuat zalim kepadanya. Karena memang tugas yang diberikan Allah adalah melayani anak penduduk negeri ini, memberikan apa yang Ibu Pertiwi punya demi kebutuhan anak penduduk negeri ini.

Namun satu hal karena Ibu Pertiwi juga salah satu makhluk Tuhan Yang Maha Esa Penguasa seluruh alam semesta. Apapun yang diambil dari Sang Ibu Pertiwi kelak akan dimintai pertanggung jawabannya oleh Allah, seteguk air yang diminum, sesuap nasi yang dimakan, seiris buah yang dinikmati, semuanya akan ditanyakan, sungguh tidak ada yang terlewatkan sedikitpun.


Coba kita renungkan apa saja yang telah kita berikan, yang telah kita darma baktikan yang telah kita perjuangkan demi Sang Ibu Pertiwi ini yang sudah memberikan segalanya kepada kita semua atas seizing Allah , dari 22 Desember 2012 sampai dengan 22 Desember 2013.

Rabu, 18 Desember 2013

BAGAIMANAKAH MENDAPATKAN RAHMAT ALLAH ?



JALAN MENUJU RAHMAT ALLAH


Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah 2 : 218 yang artinya, " Hanya orang-orang yang beriman, yang berjihad di jalan Allah saja yang mengharapkan rahmat Allah "

Allah swt berfirman di dalam QS Al Anfal 8 : 72 yang artinya, " Orang-orang yang beriman, berhijrah dan berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah; yang memberi tempat tinggal dan menolong muhajirin, satu sama lain saling melindungi. Bagi yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak perlu dilindungi sampai mereka berhijrah. Andaikata mereka minta tolong dalam urusan agama maka wajib menolongnya, kecuali bagi yang sudah ada ikatan janji ".


Allah swt berfirman di dalam QS At Taubah 9 : 20 yang artinya, " Orang-orang yang beriman, berhijrah dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya, maka derajatnya lebih tinggi di sisi Allah. Dan mereka itulah yang memperoleh kemenangan "


Melalui ketiga ayat di atas Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa kita akan mendapatkan kemenangan yang agung yaitu akan mendapatkan rahmat-Nya dan  derajatnya akan di angkat tinggi di sisi Allah apabila kita mau melaksanakan apa yang Dia minta yaitu :


1. kita mau beriman dan bertakwa kepada Allah dan Rasul-Nya ;

2. kita mau berjihad di jalan-Nya baik dengan harta atau kalau terpaksa nyawa sekalipun ;
3. kita mau menolong orang-orang yang berjuang di jalan Allah ;
4. kita mau melkindungi terhadap sesama muslim ;
5. kita mau memberikan saling tolong - menolong terhadap urusan agama 

Selasa, 17 Desember 2013

BERHATI - HATILAH DENGAN SUMPAH



Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah 2 : 225 yang artinya, " Allah tidak menghukum kamu karena ucapan sumpah yang tidak disengaja, akan tetapi Allah akan menghukum kamu karena niat yang terkandung dalam hatimu "

Allah swt berfirman di dalam QS Al Maidah 5 : 89 yaitu, " Allah akan menghukum kamu karena sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kafarat ( denda pelanggaran sumpah ) ialah memberi makan 10 orang miskin yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi mereka pakaian atau memerdekakan seorang hamba sahaya. Barangsiapa yang tidak mampu melakukannya, maka kafaratnya berpuasa tiga hari. Itulah kafarat sumpah-sumpah mu apabila kamu bersumpah. Dan jagalah sumpahmu. ".

Melalui kedua ayat ini Allah memberitahukan dan sekaligus mengancam kepada kita semua apabila kita telah bersumpah,dengan mengatas namakan Allah, kemudian melanggarnya. Maka bagi siapapun yang telah melanggar sumpahnya sendiri dengan mengatas namakan Allah, harus didenda atau harus menebus ucapannya itu dengan memberi makan 10 orang miskin dengan makanan yang biasa diberikan kepada keluarga kita. Apabila tidak mampu melakukan itu, maka bisa dengan berpuasa selama tiga hari berturut-turut. Kalau puasa masih tidak mampu,maka bisa dengan membebaskan atau memerdekakan seorang hamba sahaya .

Allah tidak melihat apa yang kamu ucapkan, akan tetapi melihat apa yang kamu niatkan. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam hal berkata, jangan sampai hanya karena ingin meyakinkan seseorang lalu bersumpah dengan mengatas namakan Allah, padahal di dalam hatinya tidak sesuai dengan apa yang diucapkannya.



Minggu, 15 Desember 2013

KEMENANGAN YANG AGUNG


KEMENANGAN  YANG  AGUNG
Apakah kemenangan yang agung itu ? Kemenangan yang agung itu adalah suatu hadiah dari Allah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Kemenangan ini akan didapatkan oleh siapapun setelah mereka lulus ujian yang diberikan Allah, setelah dicoba oleh Allah. Ujian dari Allah itu bisa dengan berbagai macam kenikmatan, sedangkan cobaan dari Allah berupa kesengsaraan, penderitaan kemelaratan dll.

Barangsiapa yang telah diuji oleh Allah dengan berbagai macam kenikmatan, apakah itu berupa harta benda, apakah berupa  ilmu, apakah berupa jabatan, dan dianggap memenuhi persyaratan maksudnya Allah meridoi dengan apa yang telah diperbuatnya, maka kemenangan yang agung akan diperolehnya.
Dan barang siapa yang telah diuji Allah dengan berbagai macam kesengsaraan, kemelaratan, penderitaan, musibah, penyakit dll di dalam kehidupan, dan menurut Allah sudah layak untuk menerimanya, maka kemenangan yang agung akan didapatkan.
Kemenangan yang agung ini sungguh sangat mudah diucapkan dan kami yakin semua orang ingin mendapatkannya, ingin meraihnya, ingin menggapainya dan Allah sudah menjelaskannya di dalam Al Qur’an melalui beberapa firman-Nya, sanggupkah kita melaksanakan persyaratan yang diajukan oleh Allah. Allah berikan  dan jelaskan  kepada semua hamba-Nya termasuk kita, Dia tidak memandang bentuk rupa, dan juga tidak memandang penampilan. Dia tidak memandang tinggi rendahnya ilmu, kaya miskinnya kehidupan seseorang, pejabat tinggi atau rakyat jelata, tidak memandang kyai gedean,almukarom, habib, turunan ataupun hanya manusia biasa. Yang dipandang olehnya adalah hati kita masing-masing. Dan yang tahu semua itu hanyalah Allah semata.

Adapun syarat-syarat untuk mendapatkan kemenangan yang agung dari Allah adalah


  1. Harus mentaati Allah dan Rasul-Nya ( QS An Nisaa ayat 13 )
  2. Mempercayai dan menjalani apa yang telah disampaikan oleh Rasul-Nya apakah itu berupa ayat ayat Allah ( Al Qur’an ) ataupun Hadits Rasulullah. ( QS Al Maidah ayat 19 dan 119 )
  3. Allah akan menepati janjinya apabila kita mau melaksanakan sesuai dengan aturan mainnya. ( QS At Taubah ayat 72 dan 89 )
  4. Apa yang dilakukan oleh kita itu berdasarkan keyakinan terhadap Allah dan Rasul-Nya ( ( QS Yunus ayat  9 )
  5. Yang mau berperang di jalan Allah. Berperang itu bukan berarti harus memanggul senjata saja, bukan harus membawa pedang yang tajam saja. Berperang yang paling utama adalah melawan hawa nafsu sendiri yang datang setiap detik. Berbagai macam pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh kita demi berjuang di jalan-Nya berarti kita telah mengadakan jual beli dengan Allah, kita yang menjual dan Allah yang membelinya. Artinya apapun yang dikeluarkan oleh kita digantikan oleh Allah dengan kenikmatan yang sangat luar biasa. Dan semua itu sudah dicantumkan di dalam ke empat Kitab-Nya  ( Zabur, Taurat, Injil dan Al Qur’an ) . Dan Allah tidak pernah ingkar janji. ( QS At Taubah 9 ayat 111 ).
  6. Allah tidak pernah ingkar janji, apa yang telah difirmankan tidak pernah mengubahnya sedikitpun, bauk untuk umat terdahulu, umat masa kini maupun untuk umat masa mendatang. ( QS Yunus ayat 64 ).
  7. Berusaha banyak menanamkan amal soleh, agar oleh Allah dimasukkan ke dalam golongan orang soleh, menjalani agama dengan ikhlas karena Allah semata ( QS Surat 40 ayat 9 )

Sabtu, 07 Desember 2013

APAKAH IBADAH ITU ?

IBADAH MENCAKUP AGAMA SEUTUHNYA

Tugas utama yang dibawa oleh setiap manusia di muka bumi ini tidak lain adalah untuk mengabdi kepada Allah. Dzat yang telah menciptakan kita lalu menyempurnakannya. Mnyempurnakan segala nikmatNya buat kita semua bik lahir maupun batin.

Ibadah adalah satu kata yang meliputi atau mencakup segala perbuatan dan perkataan yang dicintai dan diridoi Allah SWT.  Adapun wujudnya ibadah seperti: shalat, zakat, puasa, haji, berkata jujur, menyampaikan amanah, hormat kepada kedua orangtua, memelihara hubungan silaturahim, menepati janji ,menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, berbuat baik kepada sesama, menyayangi binatang dan alam semesta, berdzikir dsb.

Wujud lain daripada ibadah adalah mencintai Allah dan rasul-Nya, takut kepada Allah, kembali bertaubat kepada-Nya, sabar dan ikhlas menjalankan semua syariat-Nya, mensyukuri segala nikmat-Nya, rido terhadap qodo dan qodar-Nya, mengharap rahmat-Nya, takut akan azab-Nya dll.

Menurut Syech Ibnu Taimiyah pembahasan masalah ibadah itu sangat lebar dan luas, meliputi berbagai macam kewajiban dan sendi-sendi agama yang merupakan syiar seperti shalat, zakat, puasa, haji. Dan kewajiban lain yang sifatnya tathawwu’ seperti dzikir, tilawah, doa, istighfar, tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir dst.

Ibadah yang mencakup segala aspek kehidupan bermasyarakat yang baik dan memenuhi hak-hak sesama manusia, seperti menghormati kedua orangtua, mempererat hubungan silaturahim, menyantuni anak-anak yatim dan orang miskin, ibnu sabil, lemah lembut dan mengasihi terhadap orang-orang yang lemah dan menyayangi binatang.

Ibadah yang mencakup akhlaq dan segala budi pekerti yang luhur seperti berkata jujur, menyampaikan amanah, berusaha menepati janji, menghormati dan menghargai sesama, saling mengisi, saling mengingatkan, saling membantu, saling menolong , saling melindungi dll.


Jadi segala usaha yang diperintahkan kepada manusia adalah ibadah. Ibadah yang baik dan benar itu selalu diawali dengan niat karena Allah, dan hanya untuk Allah dengan mengikuti petunjuk Rasul-Nya

ADA APAKAH DENGAN PARA KAUM ORIENTALIS ?




ANGGAPAN – ANGGAPAN KAUM ORIENTALIS

Para orientalis ( ahli bahasa ) selalu menentang berbagai macam tuduhan yang sifatnya berlawanan dengan segi-segi atau cabang-cabang pengetahuan tentang Islam. Adapun penyebab dari semua itu bisa salah satu faktor dari dua faktor atau bisa kedua-duanya

Adapun faktor-faktor tersebut adalah :

Pertama : Karena rendahnya pemahaman mereka terhadap agama Islam dan bahasanya, baik bahasa yang digunakan oleh Al Qur’an atau Al Hadits , juga bahasa yang dipergunakan oleh para ulama untuk menerangkan tentang Islam. Karena keasingan dan ketidak mengertian terhadap bahasa tersebut , maka mereka tidak bisa merasakan kelembutan dan kebenaran Al Qur’an dan Al Hadits di dalam menerangkan agama Islm. Akhirnya mereka tidak sanggup untuk mengungkapkan rahasia-rahasia yang terkandung di dalamnya.

 Kedua : Kejahatan atau hinanya niat dan tujuan untuk mencapai cacat atau titik kelemahan agama Islam yang selanjutnya mereka gunakan untuk mencela dan mendukung keyakinannya dalam penyampaian bahwa Al Qur’an itu adalah hasil karangan manusia dan menolak kebenaran kenabian dan kerasulan Muhammad SAW.  Mereka mempelajari Al Qur’an dan kaidah-kaidah agama Islam itu hanya untuk menghancurkan agama Islam, jadi bukan untuk memperdalam keimananya.

Oleh karena itu apa yang disampaikan oleh sebagian kaum orientalis tentang peribadatan kaum muslimin bahwa apa yang telah dilakukan oleh kaum muslimin itu semata-mata didasarkan pada rasa takut dan tunduk, tanpa disertai perasaan cinta kepada Allah SWT.  Dan dinyatakan pula bahwa Allah SWT dalam pandangan orang Islam itu sebagai Tuhan yang kasar dan semena-mena, bukan sebagai Tuhan yang penuh dengan kasih sayang dan rasa cinta.

Mereka ( kaum orientalis ) mengira bahwa orang Islam dalam hubungannya dengan Allah SWT itu tidak mengenal unsur cinta, akan tetapi rasa cintanya itu bisa tersebar setelah adanya ajaran tasawuf yang memasukkan unsur cinta ini dari sumber yang non Islam..

Andaikata mereka ( kaum orientalis ) mau insyaf dan kembali ke jalan yang lurus yaitu ke  jalan yang sesuai dengan tuntunan Al Qur’an dan sunnah Rasul, para sahabat dan orang-rang yang mengikuti jejak langkah mereka, bahkan andaikata mereka mau menguraikan arti ibadah menurut bahasa,  sebagaimana yang telah dilakukan oleh Syech Ibnu Taimyah, pasti mereka ( kaum orientalis ) akan dapat menahan dirinya dari kecerobohan ini. Dan mengetahui bahwa makna ibadah dalam Islam itu mempunyai pengertian “ Sungguh-sungguh patuh dan tunduk kepada Allah SWT dengan dibarengi rasa cinta kepada-Nya secara sungguh-sungguh pula.

Cinta kepada Allah dan rasul-Nya itu adalah suatu kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap manusia, karena sesungguhnya Allah akan melaknat orang-orang yang lebih mencintai dirinya, keluarganya dan harta bendanya.  Sebagaimana Firman Allah SWT di dalam Q.S At Taubah 9 : 24 yaitu :
قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ [٩:٢٤]


Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. 

CINTA PADA DIRI, MAKA CINTAI ALLAH DAN RASULNYA

Allah swt berfirman di dalam Q.S Ali Imran 3 : 31 - 32  yaitu  

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ [٣:٣١]

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ ۖ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ [٣:٣٢]

Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".  

Melalui ke dua ayat ini Allah memberitahukan kepada Rasulullah ( Muhammad ) untuk disampaikan kepada semua manusia termasuk kita semua yaitu :

1. Kita mentaati Allah dan rasul-Nya, kalau kita memang benar-benar mencintai Allah.
2. Jika kita benar-benar mencintai Allah, maka Dia memberitahukan agar kita mencintai kekasih-Nya. Siapakah kekasih Allah itu ? Tidak lain adalah Nabi Muhammad sebagai rasul terakhir, namun kita juga harus mencintai para rasul Allah yang lainnya. 
3. Kalau kita memang mencintai Rasul-Nya, bukan hanya sekadar memperbanyak baca solawat saja, akan tetapi apa yang telah disampaikan Rasul-Nya kita ikuti sesuai dengan yang kita tahu dan sesuai dengan kadar kesanggupan kita. di dalam prilaku kehidupan sehari-hari.
4. Rasulullah saw sendiri mengancam kepada orang-orang yang mengaku beriman kepada Rasul, dengan ancaman yang sangat mengerikan melalui sabdanya, " wal ladzii nafsii biyadihi laa yu'minu ahadukum hattaa akuuna ahabba ilaihi min waladihi wawaa lidihi wannaasi ajma'iin  "  yang artinya  , " Demi Dzat yang diriku dalam kekuasaan-Nya, tidak beriman salah seorang dari kamu sehingga aku lebih dicintai daripada anaknya, ayahnya, dan manusia seluruhnya ".

Sungguh banyak terjadi di kalangan masyarakat ini entah karena mereka masih buta atau entah karena apa terutama kepada para habib, karena para habib itu katanya masih ada kaitan turunan aliran darah dari Rasulullah saw berarti orang yang diistimewakan, akhirnya ada yang merasa bangga apabila dipanggilnya habib anu, termasuk kyai anu, ustadz anu. Hati-hati semua itu kata habib, kyai, ustadz akan dimintai pertanggung jawaban dengan gelar tersebut oleh Allah swt. Rasulullah sendiri tidak mau dibangga-banggakan, apalagi turunannya, karena dengan menjadi turunan beliau saja ,tidak bisa menjamin kesematan mereka.

Dari penjelasan tadi maka barangsiapa orang yang mau mengikuti petunjuk dari apa yang disampaikan Allah melalui kedua ayat tersebut, maka Dia akan mengasihinya sepanjang masa, dan akan menghapuskan segala dosa-dosanya. Dan barangsiapa yang tidak mau mengikuti petunjuk-Nya  maka sungguh Dia sangat membenci terhadap orang-orang kafir.

Allah itu Maha Pengampun, Dia akan mengampuni siapapun bagi yang mau memohon ampun kepada-Nya dan Dia akan menerima taubat siapapun bagi yang mau bertaubat kepada-Nya.  Dan Allah itu Maha penyayang. Dia sangat sayang kepada para hamba-Nya yang mau mengikuti petunjuk-Nya, tuduk, taat dan patuh kepada-Nya dan Rasul-Nya.


ALLAH DAN MUHAMMAD


Dari Anas ra , Rasulullah saw bersabda, “ Tiga golongan yang berada di dalamnya akan merasakan manisnya iman ( yaitu ) orang yang lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya dari apa-apa selain keduanya ; orang yang mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan orang yang benci dikembalikan kepada kekufuran sesudah Allah menyelamatkannya daripadanya, sebagaimana dia benci dicampakkan ke dalam neraka “ ( HR Bukhari Muslim )

Maksud dari Hadits ini adalah, manisnya iman itu hanya Allah berikan kepada tiga golongan yaitu :

Golongan pertama, “orang yang lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya dari apa-apa selain keduanya “ artinya mereka lebih mencitai Allah dan Rasulnya dari segala apa yang telah diciptakan oleh Allah, dan semua hal yang dilakukannya adalah hanya semata-mata mengharapkan ridonya Allah saya, tidak ada tujuan lain bagi dirinya atau keluarganya ataupun golongannya. Jadi semua hal yang dilakukannya itu adalah semata-mata karena Allah dan hanya untuk Allah baik dalam berucap maupun dalam berprilaku.

Golongan kedua , “; orang yang mencintai seseorang semata-mata karena Allah “artinya apa yang dia cintai itu bkan karena hawa nafsu, akan tetapi karena rasa kasih dan sayang sesuai dengan pentunjuk Allah. Dia menyayangi seseorang itu, seperti dia menyayangi dirinya sendiri, sebagaimana Allah telah menyayangi dirinya. Dan orang yang dia sayangi itu dia jaga ,dia pelihara, dia lindungi sesuai dengan amanat Allah, bukan dizalimi. Dan semua itu dia lakukan karena hanya semata-mata karena Allah dengan mengikuti petunjuk Allah.


Golongan ketiga, “orang yang benci dikembalikan kepada kekufuran sesudah Allah menyelamatkannya daripadanya, sebagaimana dia benci dicampakkan ke dalam neraka “ maksudnya orang yang membenci segala perbuatan buruknya yang pernah dilakukannya, dan tidak ingin mengulanginya, setelah dia mendapatkan hidayah dari Allah atas petunjuk Rasul-Nya “