Orang yang mempunyai rasa cinta, maka akan ada rasa khawatir apa yang diharapkan tidak tercapai.
Bagi seorang hamba yang dicintainya itu adalah antara rasa "takut" dan "harap".
Allah berfirman di dalam Q.S Al Isra' 17 : 5 yaitu :
Bagi seorang hamba yang dicintainya itu adalah antara rasa "takut" dan "harap".
Allah berfirman di dalam Q.S Al Isra' 17 : 5 yaitu :
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَىٰ
رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ
عَذَابَهُ ۚ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا
[١٧:٥٧]
Yang artinya yaitu, "Orang-orang yang mereka seru itu, mereka
sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih
dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya;
sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti ".
Melalui ayat ini kita semua jangan takut kepada siapapun dan kepada apapun, namun yang harus ditakuti adalah segala apa yang telah dikerjakan sebagai ibadah ini, tidak diterima. Akan tetapi juga dibarengi rasa harap agar kita selalu barada di bawah naungan rido-Nya Karena apa ?
Walaupun baik orang yang menyeru kepada kebaikan maupun orang yang diseru, masalah pelaksanaan ibadahnya adalah berjalan masing-masing. Dan masalah ibadah itu hanya Allah yang tahu. Ibadah yang kita lakukan adalah karena mengharap rahmat Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar