Jumat, 04 Oktober 2013

WAHAI MANUSIA SEGERALAH KEMBALI KEPADA TUHANMU !!!!!!


MANUSIA HARUS SADAR DIRI. 

Kita sebagai manusia, sebagai hamba Allah harus sadar bahwa kewajiban kita adalah menghambakan diri serta taat kepada Allah semata, 

bersikap pasrah kepada-Nya dan bertawakal kepada-Nya atas segala kebijaksanaan-Nya dengan kehendak takdir-Nya, 

bahwasanya segala sesuatu kejadian yang terjadi di dunia ini merupakan anugerah-Nya, yang sebagai ujian bagi hamba-Nya / yang beriman kepada-Nya.  

Oleh karena itu kita tidak boleh menyombongkan diri, atau berbangga diri atas kesuksesan kita, keberhasilan kita di dunia ini. 

Dan Allah pun memberikan peringatan kepada kita semua melalui firman-Nya di dalam QS Lukman 31 : 33 yaitu :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَا يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا ۚ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ [٣١:٣٣]

Yang artinya, “ Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah “.

Dari ayat di atas kita dapat menyimpulkan yaitu :

1.    Kita harus takut kepada Allah swt dan mengikuti ajaran yang disampaikan oleh Rasul-Nya;

2.    Kita harus takut kepada hari kiamat, karena pada hari itu masing-masing orang ingin menyelamatkan dirinya sendiri, sehingga bapak lupa akan anaknya dan sebaliknya anaknya pun tidak bisa menolong bapaknya ;

3.    Allah tidak pernah ingkar janji. Di dunia 505 milik manusia dan 50% lagi milik Allah, akan tetapi kalau pada hari kiamat maka 100 % milik Allah ;

4.    Kita jangan tertipu oleh kesenangan dunia ;


5.    Kita jangan terpedaya oleh tipu daya syaitan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar