Kamis, 07 November 2013

DUA PASUKAN BERADA DI DALAM HATI MANUSIA


CAHAYA DAN KEGELAPAN
Di dalam hati setiap manusia terdapat dua pasukan ( balatentara ) yaitu bala tentara hati yang disebut nur ( cahaya ) dan bala tentara nafsu yang disebut kegelapan.Apabila Allah swt berkehendak menolong hamba-Nya, maka dibentangkannya cahaya yang akan menjadi bala tentara hati dan diputuskan- Nya hubungan yang akan membantu bala tentara nafsu.Sebaliknya apabila manusia selalu menyukai perbuatan yang menyimpang dari aturan-Nya maka Allah bentangkan kegelapan atau bala tentara nafsu, dan ditutup-Nya cahaya baginya. Artinya dia dibiarkan hidup di dalam kesesatan.


Nur tauhid dan keyakinan merupakan dua kekuatan hati orang beriman. Sedangkan syirik dan syak ( ragu ) mrupakan dua kekuatan hati kegelapan. Kedua kekuatan antara cahaya dan kegelapan ini setiap detiknya saling berhadapan, saling mempengaruhi, saling serang, saling terkam . Pertempuran antara cahaya iman dan kegelapan nafsu, bisa menang silih berganti. Terkadang cahaya iman menyerang nafsu kegelapan, sebaliknya terkadang nafsu kegelapan mampu mendominasi atau mengasai cahaya iman. Oleh karena itu agar nafsu kegelapan dapat dikuasai oleh cahaya iman diperlukan kekuatan ekstra bagi nur keimanan agar melakukan jihadun nafsi ( jihad melawan nafsu ) dengan melakukan taqarrub ( mendekatkan diri kepada Allah , dengan cara muraqabah dan mujahadah yang intensif.

Apabila kita terserang penyakit madzmumah ( berprasangka buruk ), maka cahaya iman dikuasai oleh nafsu kegelapan. Penyakit ini hanya bisa diobati atau dimenangkan oleh senjata mahmudah yang juga terdapat di dalam niat hatinya orang beriman.Perangkat perang yang paling ampuh dan cukup halu permainannya adalah dengan menggunakan akhlaqul mahmudah ( akhlaq yang baik ) lawan dari nafsu madzmumah ( akhlaq yang jelek ).


Selama ruh masih menyatu dengan jasad atau selama manusia masih diberi hidup oleh Allah, maka antara cahaya iman dan nafsu kegelapan akan selalu berperang terus di dalam hati manusa, untuk saling mengalahkan. 

Oleh karena itu manusia harus melakukan cara lain yaitu bermohon kepada Allah untuk menghadapi nafsu kegelapan, agar cahaya iman itu jangan sampai kalah oleh nafsu kegelapan.


Syech Atailah kelengahan kitamemperingatkan kita agar selalu tetap waspada dan kekuatan kewaspadaan ini perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu, jangan sampai kita lalai, karena musuh kita yang bernama syaitan melalui nafsu kegelapan selalu mengintai kapan waktunya saat mempengaruhi dan menyerang cahaya iman. Cahaya ini merupakan kasyaf ( yang mampu menyingkap tabir ) , bashirah merupakan langkah kebijakan, dan hati merupakan pertahanan, yang terkadang menantang, dan terkadang mengelakkan .

Nur iman yang bercahaya di dalam hati kita akan memberikan kekuatan kepada kita untuk menyingkap tabir yang menutup penglihatan mata kepala, sehingga akan nampak ( rahasia yang berupa kebaikan atau kejahatan ) apa yang tidak dapat diketahui oleh mata kepala kita. Itulah kebijakan yang diamalkan dalam kehidupan bersama, dan ibadah terhadap Allah swt.


Rasulullah saw menuntun umatnya didalam melakukan amal ibadah dengan penuh perhatian yaitu 

1. lakukan beramal itu dengan khusyu, maksudnya tidak usah tengok kiri kanan, yang dilihat hanya Allah saja.
2. lakukan beramal itu dengan penuh tawadhu, jangan dicampuri ujub, riya ,takabur dan sombong, atau berbangga diri 
3. lakukan beramal itu menurut kadar kemampuan, jangan memaksakan diri karena malu, merasa tidak enak dengan yang lain, atau ingin mendapatkan pujian dari orang lain. atau supaya dianggap menjadi orang alim, saleh atau dermawan.
4. lakukan beramal itu sesuai dengan tuntunan ajaran dan sunah Nabi saw dengan penuh keyakinan dan keikhlasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar