JANGANLAH KENGIKUTI KEBIASAAN ORANG JAHIL
Allah menciptaka segala sesuatu itu dengan sempurna.
Sempurnanya Allah tidak akan sama dengan sempurnanya manusia. Sempurna dalam
arti kata pas, tidak lebih dan tidak kurang. Dan sempurna ini melambangkan
Keadilan Allah. Sebagaimana firmanNya di dalam QS Al Qamar ayat 49 yaitu, “
Innaa kulla syai in khalaqnaa hu biqadar “ yang artinya “ Sesungguhnya Kami
menciptakan segala sesuatu menurut ukuran “ .
Rasulullah saw bersabda, “ Sesungguhnya awal dari sesuatu
yang diciptakan Allah adalah kalam atau pena. Lalu Allah bertitah
kepadanya ( pena itu) : Menulislah !
Maka Dia ( pena ) lalu berjalan atau menulis pada saat itu pula dengan sesuatu
yang ada padanya sampai hari Kiamat “.
Diantara manusia itu ada yang jiwanya lemah, imannya
kurang sempurna. Orang-orang ini meramalkan bahwa di sebagian bulan, hari dan
tempat ada yang melambangkan kesialan termasuk pula sebagian orang atau
sebagian penyakit atau sebagian sifat. Kesemuanya ini akan mengakibatkan keburukan.
Maksudnya barangsiapa yang melakukan sesuatu pada
bulan tertentu, hari tertentu atau tingga di tempat tertentu, maka akan
tertimpa bencana, atau hal hal buruk akan datang kepadanya. Ada lagi barang
siapa yang bergaul dengan seseorang atau tertimpa suatu penyakit atau orang
yang berperangai yang sudah ditentukan oleh mereka, maka akan berdampak buruk
atau akan sial.
Apa yang telah diuraikan tersebut adalah suatu
perangai atau adat kebiasaan orang jahiliyah, maka janganlah diikutinya, karena
semuanya itu jelas menyimpang dari
petunjuk AlQur’an dan Rasulullah saw ( Hadits ). Kita semua harus bertawakal
dan berserah diri kepada Allah baik dalam kekhawatiran, harapan, kesukaan ataupun
ketakutan.
Bentuk daripada ramalan akan adanya kesialan adalah
adat kebiasaan orang jahiliyah dan musuh-musuh para utusan Allah. Sebagaimana
yang telah diceritakan Allah di dalam QS Al A’raf ayat 131 yaitu :
فَإِذَا
جَاءَتْهُمُ الْحَسَنَةُ قَالُوا لَنَا هَٰذِهِ ۖ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَطَّيَّرُوا بِمُوسَىٰ
وَمَنْ مَعَهُ ۗ أَلَا إِنَّمَا طَائِرُهُمْ عِنْدَ
اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ [٧:١٣١]
Kemudian
apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: "Itu adalah
karena (usaha) kami". Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan
sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahuilah,
sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui.
Allah
memberitahukan melalui ayat ini bahwa apabila orang-orang jahiliyah mendapat
kesuksesan, jabatan naik, sukses, berdagang laris, segalanya dimudahkan, semua
itu karena hasil jerih payah hasil usaha mereka sendiri. Sebaliknya apabila
terjadi hal-hal yang tidak disukainya, seperti jabatannya turun, banyak
mengalami kegagalan, berdagangnya hancur, menderita, sengsara kesemuanya itu
adalah semata-mata adalah perbuatan utusan Allah beserta teman-temannya yang
salah menyampaikan ajaran atau tuntunannya. Padahal semua yang terjadi itu
adalah sudah menjadi ketetapan Allah, dan hal itu tidak disadari oleh mereka
semua .