KEBODOHAN ORANG JAHILIYAH NAMPAK DALAM PERBUATAN DAN
PRILAKUNYA.
Ada sebagian manusia yang meramalkan bahwa bulan ini
akan ada kesialan, yaitu bulan kelaparan, Ada lagi yang meralkan dalam bulan
ini tidak ada keistimewaan, kebaikan atau kejelekan. Contoh lain bahwa bulan
safat itu bulan sial, bulan yang akan mendatangkan kesialan. Ada lagi yang
mengatakan jangan saja bepergian pada hari Sabtu karena hari itu adalah hari
sial. Adalagi kalau ada yang meninggal dunia di hari Sabtu, maka harus memotong
ayam, terus nisan kuburannya yang biasanya dari kayu harus diganti dengan
bambu, dan bambunya juga harus yang berwana kuning. Ada lagi kalau berziarah
kubur itu harus Jum’at kliwon , karena Jumat kliwon itu adalah hari yang amat
istimewa. Dan masih banyak lagi keanehan- keanehan di dunia ini . Dan apa yang telah mereka katakan membuat
sebagian orang percaya dan akhirnya mereka memberhentikan segala aktifitasnya,
takut tertimpa keburukan atau kesialan.
Sungguh semuanya itu merupakan perbuatan-perbuatan
adat jahiliyah. Maka Rasulullah saw menamakan perbuatan ini identik dengan
perbuatan syirik. Karena perbuatan ini amat menyimpang dari perbuatan agama
yang akan dapat menghilagkan kesempurnaan tauhid dan juga dapat menodai imam
seorang muslim. Oleh karena itu manusia harus beriman kepada Qada dan Qadarnya
Allah.
Maka seorang muslim wajib mengokohkan imannya dengan
hanya percaya kepada Allah semata, menyerahkan segala sesuatu urusan hanya
kepada Allah, karena hanya Dia lah penguasa segala sesuatu. Kita semua harus
yakin bahwa segala hal yang menimpa pada diri kita, itu bukan merupakan salah
sasaran, dan kalau memang salah sasaran bukan berarti musibah bagi kita.
Perhatikan firman Allah di dalam QS Al maidah ayat 23 yaitu :
وَعَلَى
اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ [٥:٢٣]
Dan
hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang
beriman".
Dan
Allah swt berfirman di dalam QS Ath Thalaq ayat 2 dan 3 yaitu :
وَمَنْ
يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا [٦٥:٢]
Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
وَيَرْزُقْهُ
مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ
يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا [٦٥:٣]
Dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya
Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
Melalui kedua ayat tersebut Allah memberitahukan
kepada kita bahwa pertama perbuatan yang terbaik adalah hanya bertawakan
kepadaNya; kedua Allah akan melaksanakan segala urusan sesuai dengan
kehendakNya, dan perlu diketahui bahwa kehendakNya itu tidak ada yang mampu
menentangNya.
Bagi yang mau melasanakan hal tersebut, maka Allah
akan memberikan rezki yang tidak disangka-sangka artinya tidak terjangkau oleh
fikiran manusia dan Allah akan mencukupi segala kebutuhannya. Artinya tidak
akan kelaparan, paling tidak hatinya akan diberikan ketenangan dan ketentraman
oleh Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar