Rabu, 12 Maret 2014

MAU TAHU ORANG JHIL ITU ORANG SEPERTI APA ?



KEBODOHAN ORANG JAHILIYAH NAMPAK DALAM PERBUATAN DAN PRILAKUNYA.

Ada sebagian manusia yang meramalkan bahwa bulan ini akan ada kesialan, yaitu bulan kelaparan, Ada lagi yang meralkan dalam bulan ini tidak ada keistimewaan, kebaikan atau kejelekan. Contoh lain bahwa bulan safat itu bulan sial, bulan yang akan mendatangkan kesialan. Ada lagi yang mengatakan jangan saja bepergian pada hari Sabtu karena hari itu adalah hari sial. Adalagi kalau ada yang meninggal dunia di hari Sabtu, maka harus memotong ayam, terus nisan kuburannya yang biasanya dari kayu harus diganti dengan bambu, dan bambunya juga harus yang berwana kuning. Ada lagi kalau berziarah kubur itu harus Jum’at kliwon , karena Jumat kliwon itu adalah hari yang amat istimewa. Dan masih banyak lagi keanehan- keanehan di dunia ini .  Dan apa yang telah mereka katakan membuat sebagian orang percaya dan akhirnya mereka memberhentikan segala aktifitasnya, takut tertimpa keburukan atau kesialan.

Sungguh semuanya itu merupakan perbuatan-perbuatan adat jahiliyah. Maka Rasulullah saw menamakan perbuatan ini identik dengan perbuatan syirik. Karena perbuatan ini amat menyimpang dari perbuatan agama yang akan dapat menghilagkan kesempurnaan tauhid dan juga dapat menodai imam seorang muslim. Oleh karena itu manusia harus beriman kepada Qada dan Qadarnya Allah.

Maka seorang muslim wajib mengokohkan imannya dengan hanya percaya kepada Allah semata, menyerahkan segala sesuatu urusan hanya kepada Allah, karena hanya Dia lah penguasa segala sesuatu. Kita semua harus yakin bahwa segala hal yang menimpa pada diri kita, itu bukan merupakan salah sasaran, dan kalau memang salah sasaran bukan berarti musibah bagi kita. Perhatikan firman Allah di dalam QS Al maidah ayat 23 yaitu :

وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ [٥:٢٣]
Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman".

Dan Allah swt berfirman di dalam QS Ath Thalaq ayat 2 dan 3 yaitu :
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا [٦٥:٢]
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا [٦٥:٣]
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

Melalui kedua ayat tersebut Allah memberitahukan kepada kita bahwa pertama perbuatan yang terbaik adalah hanya bertawakan kepadaNya; kedua Allah akan melaksanakan segala urusan sesuai dengan kehendakNya, dan perlu diketahui bahwa kehendakNya itu tidak ada yang mampu menentangNya.

Bagi yang mau melasanakan hal tersebut, maka Allah akan memberikan rezki yang tidak disangka-sangka artinya tidak terjangkau oleh fikiran manusia dan Allah akan mencukupi segala kebutuhannya. Artinya tidak akan kelaparan, paling tidak hatinya akan diberikan ketenangan dan ketentraman oleh Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar