Rabu, 12 Maret 2014

JAHIL, JAHIL, JAHIL, JAHILIYAH adalah KATA KATA YANG AMAT BURUK




JANGANLAH KENGIKUTI KEBIASAAN ORANG JAHIL

Allah menciptaka segala sesuatu itu dengan sempurna. Sempurnanya Allah tidak akan sama dengan sempurnanya manusia. Sempurna dalam arti kata pas, tidak lebih dan tidak kurang. Dan sempurna ini melambangkan Keadilan Allah. Sebagaimana firmanNya di dalam QS Al Qamar ayat 49 yaitu, “ Innaa kulla syai in khalaqnaa hu biqadar “ yang artinya “ Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran “ .

Rasulullah saw bersabda, “ Sesungguhnya awal dari sesuatu yang diciptakan Allah adalah kalam atau pena. Lalu Allah bertitah kepadanya  ( pena itu) : Menulislah ! Maka Dia ( pena ) lalu berjalan atau menulis pada saat itu pula dengan sesuatu yang ada padanya sampai hari Kiamat “.

Diantara manusia itu ada yang jiwanya lemah, imannya kurang sempurna. Orang-orang ini meramalkan bahwa di sebagian bulan, hari dan tempat ada yang melambangkan kesialan termasuk pula sebagian orang atau sebagian penyakit atau sebagian sifat. Kesemuanya ini akan mengakibatkan keburukan.

Maksudnya barangsiapa yang melakukan sesuatu pada bulan tertentu, hari tertentu atau tingga di tempat tertentu, maka akan tertimpa bencana, atau hal hal buruk akan datang kepadanya. Ada lagi barang siapa yang bergaul dengan seseorang atau tertimpa suatu penyakit atau orang yang berperangai yang sudah ditentukan oleh mereka, maka akan berdampak buruk atau akan sial.

Apa yang telah diuraikan tersebut adalah suatu perangai atau adat kebiasaan orang jahiliyah, maka janganlah diikutinya, karena semuanya itu jelas menyimpang  dari petunjuk AlQur’an dan Rasulullah saw ( Hadits ). Kita semua harus bertawakal dan berserah diri kepada Allah baik dalam kekhawatiran, harapan, kesukaan ataupun ketakutan.
Bentuk daripada ramalan akan adanya kesialan adalah adat kebiasaan orang jahiliyah dan musuh-musuh para utusan Allah. Sebagaimana yang telah diceritakan Allah di dalam QS Al A’raf ayat 131 yaitu :

فَإِذَا جَاءَتْهُمُ الْحَسَنَةُ قَالُوا لَنَا هَٰذِهِ ۖ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَطَّيَّرُوا بِمُوسَىٰ وَمَنْ مَعَهُ ۗ أَلَا إِنَّمَا طَائِرُهُمْ عِنْدَ اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ [٧:١٣١]
Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: "Itu adalah karena (usaha) kami". Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.


Allah memberitahukan melalui ayat ini bahwa apabila orang-orang jahiliyah mendapat kesuksesan, jabatan naik, sukses, berdagang laris, segalanya dimudahkan, semua itu karena hasil jerih payah hasil usaha mereka sendiri. Sebaliknya apabila terjadi hal-hal yang tidak disukainya, seperti jabatannya turun, banyak mengalami kegagalan, berdagangnya hancur, menderita, sengsara kesemuanya itu adalah semata-mata adalah perbuatan utusan Allah beserta teman-temannya yang salah menyampaikan ajaran atau tuntunannya. Padahal semua yang terjadi itu adalah sudah menjadi ketetapan Allah, dan hal itu tidak disadari oleh mereka semua .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar