Nabi saw bersabda, " Meninggalkan keduniaan itu lebih pahit daripada ( pahitnya ) sabar dan lebih berat daripada dipukul dengan pedang di jalan Allah, Tidaklah seseorang meninggalkannya, kecuali Allah memberikan kepadanya seperti apa yang telah Allah berikan kepada orang-orang yang mati syahid. Meninggalkan kedunian itu ialah mengurangi makan dan rasa dipuji oleh orang lain. Karenanya, barangsiapa yang mencintai kenikmatan surgawi, hndaklah dia meninggalkan dunia dan kenimatannya, serta pujian dari manusia "
Maksud daripada Hadits "" Meninggalkan keduniaan itu lebih pahit daripada ( pahitnya ) sabar dan lebih berat daripada dipukul dengan pedang di jalan Allah, Tidaklah seseorang meninggalkannya, kecuali Allah memberikan kepadanya seperti apa yang telah Allah berikan kepada orang-orang yang mati syahid. adalah orang yang mau meninggalkan dunia berarti orang mau meninggalkan senenangan duniawi, karena dia menyadari bahwa semua kesenangan dunia ini adalah kesenangan yang menipu, bagi yang tidak kuat maka dunia ini lebih menjerumuskan kepada neraka. Dan orang yang mau meninggalkan keduniaan sama saja dengan orang yang mengendalikan dunia ( bukan dunia yang mengendalikan orang ) akan diberikan pahala sama dengan orang-orang yang mati syahid.
Lalu, "Meninggalkan kedunian itu ialah mengurangi makan dan rasa dipuji oleh orang lain. Karenanya, barangsiapa yang mencintai kenikmatan surgawi, hndaklah dia meninggalkan dunia dan kenimatannya, serta pujian dari manusia " maksudnya adalah orang yang mengurangi makan itu mengurangi memakan makanan yang berbau syubhat, atau makanan yang di dapat dengan cara tidak halal. Karena dirinya menyadari apabila memakan makanan yang tidak halal berarti sama saja dengan meracuni diri, makanan yang masuk ke perut itu akan berubah menjadi sel-sel darah dan mengalir ke seluruh tubuh, maka darah di seluruh tubh itu sudah tercemar, teracuni, kotor. Akibat daripada itu akan menimbulkan suatu penyakit. Dan penyakit ini tidak akan bisa sembuh, kalaupun bisa amat sulit. Berobat ke dokter harus dijalani dan dibarengi dengan bertobat kepada Alah. Inipun tidak bisa menjamin, tergantung bagaimana Allah. Kemudian ida menyadari bahwa saat lahir tidak membawa apa-apa, dan tidak memilki kemampuan apapun. Semua yang ada baik yang ada dalam diri sendiri maupun yang di luar diri adalah titipan Allah. Jadi kalau ada orang lain memuji itu berarti bukan memuji dirinya, akan tetapi memuji Allah. inilah yang dimaksud dengan mengurangi rasa dipuji oleh orang lain.