Jumat, 24 Januari 2014

FITNAH ADALAH PERBUATAN KEJI BAGIAN TERAKHIR



BAHAYANYA FITNAH BAGI MANUSIA  BAGIAN KE IV ( BAGIAN TERAKHIR )

Bagaimanakah caranya untuk menanggulangi penyakit fitnah itu ? Rasulullah saw telah menganjurkan kepada kita semua untuk menyegerakan berbuat amal kebajikan, amal soleh. Jangan menunggu dan membuang waktu. 

Selagi ada kesempatan, jangan dibuang percuma. Isilah kesempatan itu untuk beramal saleh. Apalagi amal saleh yang sifatnya wajib, sedangkan yang sifatnya sunnahpun jangan sampai dilalaikan. Kesemuanya itu merupakan bekal bilamana datang masa yang penuh dengan fitnah dunia. Amal saleh merupakan benteng iman seseorang. Semakin banyak amal salehnya maka akan semakin kuat pula imannya.

Bagi orang yang ingin berbuat amal saleh tidak ada batasan umur, siapapun bisa melakukannya. Bahkan sebaiknya semenjak kecil harus sudah dilatih menjalani amal saleh, berpuasa Ramadhan,membantu kedua orang tua, belajar dsb. Jadikan semua itu untuk pembiasaan di dalam kehidupan sehari-hari.  Sehingga begitu anak-anak itu sudah cukup dewasa ( akil baligh ) tidak perlu ditegur lagi, tinggal kita orang tua mengadakan pengawasan.

Mari kita tengok di sekitar kita, banyak yang kita jumpai orang mengaku beragama Islam, namun mereka tidak aktif menjalankan kewajiban-kewajibannya, apalagi mengerjakan ibadah-ibadah sunnah. Apabila mereka ditanya, mereka selalu menjawab dengan santai, “ Ah nanti saja kalau sudah tua “. 

Bahkan pernah kami bertemu dengan seorang teman yang dulunya aktif menjalankan shalat. Tetapi setelah lama kami berpisah ternyata kepribadiannya berubah total. Dia sudah tidak aktif lagi menjalankan shalat, bahkan shalat Jum’at pun sudah jarang dijalankan kecuali pada waktu-waktu tertentu bila ada waktu luang.


 Mengapa dia telah meninggalkan kewajiban agamanya ? Setelah kami telusuri ternyata dia terlalu sibuk bergerak dalam usaha bisnis. Sungguh kasihan benar dia, karena kemajuan usaha bisnisnya , sampai dia lupa karena terbuai oleh kemilaunya dunia. 

Masih beruntung kalau dia segera insyaf sebelum ajal tiba. Dan celakalah dia apabila saat ajal menjemput, keadaannya masih dalam kekafiran, dan bahkan semakin kafir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar