Rabu, 18 September 2013

JAGANLAH MELANGGAR SUMPAH DENGAN ALLAH

Allah swt berfirman di dalam Q.S Al Ahzab 33 : 36 yaitu :

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا [٣٣:٣٦]
 
Yang artinya, " Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata ". 
 
Melalui ayat ini Allah memperingatkan kepada kita semua bahwa setelah kita berjanji, bersumpah dengan membaca dua kalimat yaitu " Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan ( yang berhaq disembah ) kecuali Allah ". Apabila kita masih percaya kepada kekuatan lain atau percaya kepada orang yang dianggap memiliki kelebihan dibandingkan manusia lainnya, maka hal ini sudah melanggar  janji dengan Allah. dan kalimat yang keduanya adalah , " Aku bersaksi bahwa Muhammad itu Rasulullah atau utusan Allah ". Sekarang mari kita lanjutkan dengan pertanyaan diutus apa beliau oleh Allah ? , Dan untuk siapakah dan apakah kaitannya antara persaksian kita dengan beliau ?.
 
 Kalau kita memang sudah mengakuinya secara sadar, maka sudah sejauh mana ajarannya  yang telah kita laksanakan, dan sudah sebanyak apakah amal yang telah dikerjakan sesuai anjuran beliau ? Apabila kita masih belum melaksanakannya maka sama saja kita masih mendustakannya atau melanggar janji yang telah diucapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar